Su Ya duduk di depan cermin meja riasnya dan memandang bayangannya—ada lima bekas jari tangan yang jelas di wajahnya yang seputih giok.
Setelah sejenak, ia menyentuh wajahnya perlahan-lahan sementara bibir merahnya melengkung naik.
Kalau ia bisa mengadu domba Su Qianxun dengan Shi Guang, kedua tamparan itu dan dirinya yang hampir meminum air toilet akan sepadan. Lagipula, ia adalah anggota Keluarga Su—tidak ada alasan bagi Su Qianxun untuk berpihak pada orang luar.
Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka dan ibu Su Ya—Xu Lifeng—berjalan masuk. "Yaya…"
Ketika ia melihat luka Su Ya, ia membeku di tempat dan mengangkat tangannya, ingin menyentuh luka itu. "Ada apa dengan wajahmu?"
Tatapan Su Ya berubah dingin, sementara seluruh auranya seketika berubah masam. "Apa lagi? Aku dipukuli!"
"Siapa yang melakukannya?! Siapa yang berani menyentuhmu?!" Xu Lifeng mengertakkan giginya, wajahnya sedingin es. "Katakan padaku! Aku pasti tidak akan melepaskannya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com