webnovel

Bunuhlah Aku!

Tapi Nizam bukan orang yang tidak tahu situasi. Ia memeluk Alena sambil tetap mewaspadai gerakan Pangeran Abbash. Jadi ketika Pangeran Abbash mengambil senjatanya dan menembakkanya kepada Nizam. Nizam yang memang sedari tadi juga memegang pistol langsung menolehkan kepalanya dan balas menembak sebelum senjata Pangeran Abbash meletus. Sebuah peluru meluncur dari moncong senjata yang dipegang Nizam.

Peluru itu meluncur tidak terkendali dan lansung menembus bahu kanan Pangeran Abbash yang posisinya sedang memegang senjata dan siap menembak Nizam.

"AAAKH... " Pangeran Abbash langsung memekik kesakitan dan darah mengucur dari bahu tangannya. Darah segar kembali mengucur. Rasa sakit langsung menjalar ke sekujur tubuhnya yang sudah remuk redam. Tubuh Pangeran Abbash yang penuh dengan luka kini lagi – lagi kembali terluka. Yang satu belum sembuh sudah kembali tertimpa luka lain. Luka – luka itu menghiasi sekujur tubuh Pangeran Abbash. Dan sekarang bahunya terkena tembakan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant