webnovel

Tolong Izinkan Kami Masuk

Pangeran Thalal sudah tidak perduli lagi keselamatan dirinya sendiri. Ia hanya perduli dengan anak dan keponakannya. Ia tidak mau berpikir lama – lama makanya Ia segera keluar untuk mencari tahu. Ia juga tidak mempercayai semua penjaganya. Karena tiba – tiba Ia takut ada pengkhianat. Jadi ketika berberapa orang langsung keluar dari tempat persembunyian dengan berpakaian ala tentara berwarna hitam – hitam. Pangeran Thalal malah mendekati dan bertanya.

"Kalian siapa ? Apakah benar Kalian pasukan elit Abbash ?" kata Pangeran Thalal. Salah satu dari mereka langsung maju sambil memegang senjatanya dengan posisi ujung senapan ke atas sebagai tanda bahwa dia orang yang aman dan tidak akan melakukan suatu penyerangan.

Pangeran Thalal sendiri memegang pistol dengan kedua tangannya. Ia siap menembak sehingga walaupun orang yang bicara didepannya memegang senapan dengan ujungnya ke atas Ia sendiri memegang pistol dengan posisi ujung pistol mengarah ke dada dan siap menembak.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant