webnovel

Seringai Licik Pangeran Abbash

Mendengar kata - kata ibunya Zarina menjadi terdiam. Ia menundukkan kepalanya dengan wajah sedih karena walau bagaimanapun apa yang dikatakan oleh ibunya adalah benar. Ia adalah seorang wanita tetapi malah tinggal di rumah laki - laki. Ini sama saja seperti melempar kotoran ke wajah orang tuanya. Apalagi di usianya yang sudah cukup untuk menikah Ia masih belum menikah juga. Ia sudah terhitung tua untuk ukuran gadis di negaranya untuk membina rumah tangga.

Alena menatap Nizam, seakan meminta Nizam menjelaskan segala sesuatunya kepada orang tua Zarina. Tapi pikiran Nizam buntu, karena pikirannya sedang diselimuti perasaan cemburu kepada Pangeran Abbash. Cynthia sendiri karena memang orang Amerika Ia kurang memahami bagaimana permasalahan wanita di negara Asia secara mendetail. Melihat Nizam hanya diam saja akhirnya Alena menjawab perkataan Ibunya Zarina.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant