Nizam memperhatikan Alena yang sedang tertidur lelap. Hatinya menjadi sangat iba. Pipi yang semalam pucat pasi karena menahan sakit saat melahirkan kini sudah kembali merona. Rambut Alena yang tebal kini sudah rapih kembali karena sudah disisir oleh pelayannya. Beberapa helai rambut tampak terhurai sampai ke pipi. Bahkan ada yang sampai ke bibir. Nizam membetulkan uraian rambut yang menjela sampai ke bibir. Ia lalu meraih tangan Alena. Di remasnya dengan penuh perasaan.
Nizam menempelkan Jemari Alena pada pipi nya. "Alena... semoga kau selalu menjadi wanita yang kuat dan tabah. Walaupun banyak ujian yang akan melanda."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com