webnovel

Namaku Zarina

Mata Alena melotot menatap wajah suaminya yang tampan. Tangannya memegang dadanya yang terasa sakit. Mulutnya langsung bergerak menunjukkan perasaan yang sangat geram. Nizam nyengir melihat wajah istrinya yang masam bagaikan buah belimbing wuluh yang pernah Ia cicip.

"Kamu kalau lagi cemberut cantik sekali. Yu... mari Aku cium." Kata Nizam sambil menarik tangan Alena, mukanya mendekati wajah istrinya. Alena menepiskan tangan Nizam dengan sebal. Ia juga mendorong muka Nizam yang sudah menyosor minta cium.

"Minggir sana, engga usah pegang-pegang. Sembarangan menggigit dada orang emangnya ga sakit, apa?? Sekarang malah minta cium. Kau anggap apa Aku ini? " Kata Alena sambil bersungut-sungut. Ia lalu membuka pintu mobil dan betapa kagetnya Ia melihat keluar. Ternyata Ia tidak berada di apartemen ataupun hotel Gardenia.

"Dimana ini?" Kata Alena sambil celingukan.

"Di Restoran India" Kata Nizam sambil ikut keluar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant