webnovel

4. Calon Legenda

Setelah bertemu dengan tetua desa wijaya membuka penyimpanannya wijaya melihat 3 buku skill yang dia punya sembari membaca penjelasan ajian yang akan dia serap.

Seni beladiri belati skin (level 1) (aliran)

Penjelasan : seni beladiri ini merupakan seni beladiri khusus yang hanya bisa dilatih oleh seseorang yang giat dan gigih karena tingkat kesulitan pelatihannya, seorang yang benar-benar alih dalam melatih seni beladiri ini dapat menapaki jalan untuk jadi legenda.

Persyaratan : efek hanya akan aktif bila menggunakan skin.

Efek : setiap sayatan akan mendapatkan +5 dampak setiap sayatan yang mengenai lawan dan meningkatkan kemungkinan mendaratkan serangan critical sebesar 10%.

Bonus : serangan +2 kelincahan +3

Setelah membaca rincian ajian wijaya sedikit heran karena dari game-game yang pernah dia mainkan baru kali ini dia mendengar adanya kelas aliran didalam skill setelah mengingat ke untungan yang akan didapat dari menyerap ajian <seni beladiri belati skin> wijaya menyerap ajian itu tanpa ambil pusing.

<<Pelajari seni beladiri belati skin>>

<Terima> <tolak>

Setelah menekan terima buku ajian itu lenyap, Wijaya membuka statusnya untuk memastikan bonus status apakah akan tetap dia terima walau pun dia belum menggunakan belati skin, setelah melihat bahwa statusnya meningkat wijaya merasa sedikit tenang karena dia tak harus menunggu untuk menerima bonusnya.

Wijaya kini mengambil buku ke 2 <skill serigala bayangan> wijaya sudah paham akan 3 buah skill yang dimiliki serigala bayangan dia telah memikirkan kondisi penggunaan ke 3 ajian yang salah satunya akan dia terima tapi wijaya sedikit berharap agar dia tidak mendapatkan <lolongan> karena akan sedikit memalukan ketika dia harus melontarkan serangan ini kepada lawannya, wijaya membayangkan seberapa keras lawannya akan tertawa ketika melihat dia melolong, wijaya secepatnya membuang bayangan konyol itu dari pikirannya, Wijaya mencoba menyerap buku itu sebuah notifikasi muncul.

<<Memulai pengacakan ???>>

<Ya> <tidak>

Wijaya pun menekan <ya> berharap agar dia mendapatkan salah satu dari 2 skill yang jelas bukan lolongan, jarum berputar cepat menunjukkan ajian mana yang akan dia dapat perlahan-lahan jarum itu mulai melambat dan berhenti tepat di ajian <<tubuh bayangan>> bukan hanya merasa lega karena telah selamat dari <<lolongan>> Wijaya benar-benar senang karena mendapatkan ajian yang menurutnya sangat bagus dan cocok untuk gaya bertarungnya.

Tubuh bayangan (level 1) (aktif)

Penjelasan : untuk memberikan serangan kejutan ajian ini akan menghilangkan keberadaan sehingga lawan tak dapat menyerang.

biaya tenaga dalam : 10

Efek : menghilangkan keberadaan dan meningkatkan kesempatan melakukan serangan critical sebesar 50%

Durasi : 5 detik

Setelah membaca rincian wijaya sedikit heran karena penjelasan dan efek yang diterima berbeda dari serigala bayangan.

Setelah merenung sejenak wijaya kembali ketujuan awalnya dia mengambil buku terakhir <<jiwa angin>> setelah mengambil buku wijaya kembali membaca penjelasan tentang ajian yang akan dia pelajari, setelah paham bahwa buku ini akan menambahkan kelincahannya sebanyak +5 poin kepadanya Wijaya langsung menyerap buku terakhir.

<<Pelajari jiwa angin>>

<Terima> <tolak>

Tanpa basa-basi wijaya langsung menerima, tubuh wijaya bercahaya disertai tornado kecil berputar disekitar tubuhnya, notifikasi penjelasan kembali muncul tapi dibagian bawahnya terdapat rincian tulisan tambahan.

Jiwa angin (level 1) (pasif)

Penjelasan : seseorang yang melatih jiwa angin akan mendapatkan berkah dari sang dewa langit <Pue Mpalaburu>.

Efek : senjata yang digunakan orang-orang yang melatih jiwa angin akan terberkahi dengan ketajaman yang luar biasa serta memiliki kelincahan +5 bagaikan angin yang berhembus kencang.

Bonus : kelincahan 2+ serangan +3

Sejarah : dahulu kala seorang pendekar hebat sedang dalam perjalanan dia mengalami sebuah musibah sampai harus beristirahat lama disebuah desa disaat istirahatnya sang pendekar masih tetap melakukan latihan jiwa karena ketertarikan akan pelatihan yang dilakukan sang pendekar parah pemuda dari desa itu mulai mengikuti pelatihan dari sang pendekar hingga akhirnya dia harus melanjutkan perjalanan namun sebagai hadiah perpisahan sang pendekar meninggalkan 3 buah buku pelatihan jiwa.

Setelah membaca sejarah yang ada didalam ajian yang dia pelajari Wijaya mendapatkan sebuah notifikasi beserta penjelasan.

<Selamat anda menerima tugas alur cerita>

Penjelasan : karena telah menemukan

potongan kecil dari sejarah NBS

kamu mendapatkan misi beserta

penambahan +1 poin disetiap

status dan mendapatkan +1

dipoint distribusi ajian.

Tugas : temukanlah sebuah prasasti kuno

disebuah gua yang terdapat dihutan

Sriwijaya.

Durasi penyelesaian : tidak ada

Setelah membaca apa yang dia dapatkan wijaya sangat terkejut karena diawal-awal permainan dia sudah mendapatkan banyak ke untung seolah GM dari game ini berpihak padanya.

Setelah berpikir panjang dengan apa saja yang dia terima dan dia lewati akhirnya wijaya hanya bersikap masa bodoh.

Wijaya pergi untuk mencoba ajian-ajian barunya beserta menaikan levelnya.

di sepanjang jalan wijaya bersikap ramah kepada setiap NPC yang dia lewati sampai salah satu NPC datang menghampirinya.

"Permisi pendekar, apakah anda bisa menolong saya ???

"Tentu saja bisa, apa yang pak tua butuhkan selama saya mampu saya pasti akan menolong"

"Tolong bantu saya pendekar saat ini dihutan tempat saya biasanya mencari kayu bakar ada tanda bekas cakaran beruang hitam hal ini membuat kami para penebang mengalami kesulitan"

Notifikasi tugas pun muncul setelah penjelasan dari pak tua itu.

Tugas dari pak tua penebang

Tingkatan : << Kesulitan C>>

Penjelasan : seorang penebang tua meminta mu untuk memburu seekor beruang yang membahayakan para penebang.

Penyelesaian: kalahkan 1 beruang hitam

Kepala beruang hitam

Bulu beruang hitam

Hadiah : exp: 1000 epeng: 40 tembaga

Bonus : ???

<Apakah anda menerima tugas ?>

<Ya> <Tidak>

Wijaya menerima tugas dari penebang tua dan percakapan kembali berlanjut.

"Terima kasih pendekar karena telah mau menolong hamba" sambil memperlihatkan wajah terharu dan senang.

"Tidak apa-apa penebang tua, dan dimana aku bisa menemukan beruang itu ?" Kembali bertanya.

"Berjalanlah kehutan didaerah perbukitan pendekar lokasi hutan itu masih sedikit terlihat dari desa ini dan tidak jauh dari daerah awal masuk hutan kami sudah menemukan bekas cakarannya didaerah pepohonan" sambil menunjuk ke arah Utara.

"Baiklah penebang tua kalau begitu saya permisi, secepatnya saya akan menyelesaikan tugas dari anda" sambil membungkuk hormat.

Wijaya sekarang kembali berjalan ke arah Utara desa karena kebetulan dia melewati lapak pedagang obat wijaya membeli obat pemulihan tenaga dalam, Wijaya membeli 10 butir obat tenaga dalam dan menghabiskan sekitar 2 perak dan 50 tembaga tapi karena sudah pernah menyelesaikan tugas dari pedagang itu Wijaya mendapatkan diskon 10% membuat wijaya hanya membayar 2 perak dan 25 tembaga setelah selesai membayar obat dari pedagang Wijaya melihat sebuah guci kecil dengan tinggi seperti cangkir dan lebar 3 jari lantas wijaya yang agak tertarik menanyakan tentang botol itu.

"Maaf kalau boleh saya tau apa yang ada didalam guci kecil ini ?" Sambil memegang guci itu.

"Guci itu berisikan racun yang bisa dioleskan pada senjata racun ini cukup kuat untuk meracuni seekor gajah bergading empat" sembari tersenyum bangga.

"Kalau begitu aku akan membelinya berapakah harga nya dan berapa banyak yang kau punya pedagang ?" Sembari melihat epengnya yang masih bersisa 1 emas 1 perak dan 91 tembaga.

"Saya meminta maaf sebelumnya pendekar tapi racun ini hanya saya jual kepada orang yang saya percaya dan setiap orang hanya bisa membeli satu guci perhari dan untuk harganya hanya 5 perak dan untuk anda saya akan menjualnya dengan harga 4 perak dan 50 tembaga" sambil tersenyum ramah.

Walau Wijaya berpikir walau pun harganya cukup mahal untuk seorang pemain pemula tetapi keuntungan dari racun ini akan mempermudahnya menghadapi lawan apa lagi sekarang bonus diskon 10% nya masih berlaku, akhirnya wijaya pun membeli racun itu.

Setelah membayar Wijaya membaca rincian dari racun yang baru saja dia beli.

Barang : Racun ungu

Penjelasan : racun ini merupakan racun berbahaya yang mampu meracuni gajah bergading empat yang merupakan jenis hewan magis yang memiliki banyak perlindungan elemen alam.

Durasi : 2 jam

Efek : setiap luka yang diterima lawan dari

senjata yang telah diolesi racun ini

akan menyebabkan dampak -10

setiap 3 detik dengan lama durasi

30 detik persayatan.

Peringatan : efek racun tidak bisa ditumpuk.

Setelah membaca rincian racun ini wijaya cukup puas karena efeknya yang bagus, setalah merasa perlengkapannya sudah cukup Wijaya melanjutkan perjalanannya ke arah hutan Utara seperti yang telah dikatakan oleh sang penebang tua.

Tak butuh lama wijaya telah tiba dihutan yang ditunjukan wijaya berjalan memasuki hutan sekitar 30 langkah wijaya sudah menemukan sebuah tanda cakar disalah satu pohon dia memutuskan untuk maju semakin kedalam hutan, ditengah perjalanannya Wijaya dihadang oleh 3 ekor serigala wijaya dengan cepat menarik goloknya sambil menyiapkan kuda-kuda bertahan seekor serigala melaju cepat kearahnya goloknya yang berbalut angin yang kencang memperkuat dampak yang akan dia daratkan pada serigala itu.

Wijaya menghindari serangan dari 2 serigala dan tepat pada saat serigala ke 3 mendaratkan serang wijaya menghindar lalu mengayunkan goloknya saatu serangannya mendarat tepat dipunggung serigala disusul 4 tebasan lanjutan.

-22

-21

-22

-22

-21

Melihat angka-angka yang keluar dari atas kepala serigala Wijaya merasakan peningkatannya cukup tinggi karena serigala hutan pemula hanya memiliki 500 darah sedangkan dampak dari serangannya telah melewati angkat 100 hanya dalam waktu beberapa detik, tak butuh waktu lama wijaya telah mengalahkan 3 ekor serigala setelah mengambil barang-barang yang dijatuhkan serigala Wijaya kembali masuk kebagian dalam hutan wijaya terus menerus bertemu dengan beberapa kelompok serigala dan hanya dalam waktu sebentar wijaya telah mengalahkan 22 ekor serigala.

Wijaya kembali berjalan tidak lama dari setelah dia beristirahat 2 serigala kembali muncul wijaya kembali mencabut goloknyo bersiaga untuk menghadapi 2 serigala yang ada didepannya.

Hal mengejutkan terjadi 2 serigala lain datang dan langsung menyergapnya dari belakang satu menggigit pahanya sedangkan satu lainnya telah menggigit bahunya Wijaya menerima -24 poin darahnya berkurang.

Setelah melepaskan diri dari gigitan serigala wijaya mengaktifkan <<sayatan angin>> goloknya dengan cepat menyayat-nyayat tubuh satu serigala 10 sayatan berhasil Wijaya daratkan.

-22

-22

-20

-21

-20

-21

-22

-22

-21

-22

Dengan cepat bar darah salah satu serigala turun dibawah 40% wijaya trus menghantam serigala itu dengan serangannya yang cepat dengan sedikit waktu satu serigala tumbang.

Setelah menumbangkan satu serigala Wijaya mengalahkan ke 2 serigala lainnya hanya dalam 5 menit sedangkan satu serigala yang tersisa bar darahnya ada dibawah 15% sekali lagi wijaya mengaktifkan <sayatan angin> pada sayatan kedelapan wijaya telah mengalahkan lawannya.

Notifikasi muncul

<Selamat level anda meningkatkan>

Hadiah : Point status : 3

Point ajian : 1

Diiringi dengan satu notifikasi lain

<Selamat anda telah membuka 1 ajian tokoh>

Langkah awan (level 1) (pasif)

Penjelasan : seorang pendekar yang melatih ajian ini akan memiliki reflect luar biasa serta pergerakan yang luwes.

Kelincahan : +2

Setelah membaca ajian baru yang dia dapat wijaya melihat 6 poin statusnya yang belum dia gunakan wijaya memutuskan untuk mendistribusikan 4 poin ke serangan dan 2 poin kepertahanan, wijaya melihat kembali masih ada sisa 4 poin ajian yang belum dia gunakan karena merasa belum ada ajian yang perlu ditingkatkan wijaya menutup kembali panel statusnya.

Sekarang wijaya membuka penyimpanannya karena levelnya sudah cukup wijaya menukar goloknya dengan belati skin.

skin peminum darah (level 5) (langka)

Serangan : 20

Kelincahan : 5

Roh jiwa : 2

Efek : setiap luka yang disebabkan skin

ini akan memulihkan darah

sebanyak 5% dari total darah

yang dimiliki pemain.

Setelah mengganti senjatanya wijaya melanjutkan pencariannya, sudah lebih 10 menit wijaya terus berjalan dia belum menemukan keberadaan dari beruang hitam bahkan sekarang tidak ada lagi serigala yang menghalangi jalannya sampai dia datang ke daerah hutan yang pohonnya tidak terlalu rimbun tetapi tertata rapi tiap pohon berbaris dengan jarak sekitar 4-5 meter dari satu pohon ke pohon yang lain dan tepat ditengah-tengah bagian hutan itu terlihat seekor beruang tengah menyantap sarang lebah madu.

Wijaya bersiap dengan ke 2 skinnya sembari memasukkan jempolnya ke lobang yang ada diujung senjatanya bentuknya yang melengkung seperti tajih ayam membuat senjata ini sangat cocok serangan sayatan serta ujungnya yang lancit memberikan kesan tusukan yang disebabkan akan memberikan luka yang parah.

Wijaya mendekat mengeluarkan buku statusnya wijaya membalik lembar ke 4 cahaya terang mengenai mata wijaya setelah cahaya hilang wijaya kembali melihat bukunya.

Nama : beruang hitam (level 7)

Ras : hewan liar

Status

Darah : 2000

Serangan : 35

Kelincahan : 15

Pertahanan : 20

Kecerdasan : 5

Roh jiwa : 0

Melihat bar darah beruang hitam yang cukup tinggi wijaya awalnya mengira hewan ini merupakan jenis mini bos tapi karena beruang hitam tidak memiliki tanda serta skill dia sedikit merasa kecewa, tugas tetaplah tugas wijaya mendekati beruang itu sampai ke dekat jarak serangnya.

Ketika beruang itu mulai melihat wijaya lantas beruang ini mencoba mendekatinya Wijaya mengaktifkan <<tubuh bayangan>> keberadaan wijaya yang tak terlihat membuat beruang itu tertegun dengan segera wijaya yang tepat berada disamping beruang itu mengaktifkan << meringankan badan>> ditambah dengan <<sayatan angin>> dikarenakan skinnya merupakan senjata 2 tangan wijaya menyerang dengan kecepatan tinggi ditambah efek dari <seni beladiri belati skin>> serta <<tubuh bayangan>> kesempatan membuat 60% critical setiap serang serta penambahan dampak serangan +5 membuat 24 sayatan dengan akumulasi serangan sebesar -600 bar darah beruang hitam langsung turun dibawah 75% karena saking terkejutnya wijaya tidak melihat datangnya cakar beruang yang tepat mengenai dadanya -22 nampak diatas kepala wijaya dengan hati-hati wijaya mulai mendekati lawannya tak butuh waktu lama wijaya terus menyerang beruang hitam hanya dalam waktu 3 menit beruang hitam terjatuh dengan lambang 500 exp diatas mayatnya.

segera Wijaya menyentuh mayat beruang hitam 2 barang pertama yang dia terima merupakan barang tugas sedangkan barang terakhir yang Wijaya dapat merupakan sebuah botol wijaya mengambil botol itu lalu rincian barang pun muncul.

Roh beruang hitam

Jenis : peningkat senjata

Efek : setelah menggabungkan essensy roh

kedalam senjata, senjata akan

menerima peningkatan secara acak

tergantung roh yang dimasukan.

Setelah menerima barang-barang wijaya kembali menuju kedesa selama perjalanan wijaya tidak lagi dihadang oleh gerombolan serigala sampai akhirnya dia sampai digerbang desa.

Status sementara

Nama: Wijaya (pendekar) (level 5)

experience : 550/10000

Darah : 260/260

Tenaga Dalam : 100/100

Serangan : 18 + 20

Kelincahan : 17 + 12

Pertahanan : 5 + 8

Kecerdasan : 9

Roh Jiwa : 5 + 2

Point status : 0

Point ajian : 4

Perlengkapan

Skin peminum darah (level 5) (langka)

Baju kain (level 1) (biasa)

Celana kain (level 1) (biasa)

Sendal kulit serigala (level 3) (biasa)

Cincin hati serigala ( level 4) (langkah)

Ajian (skill)

Seni beladiri belati skin (level 1) (aliran)

Meringankan badan (level 1) (aktif)

Sayatan angin (level 2) (aktif)

Bertapa (level 1) (aktif)

Tubuh bayangan (level 1) (aktif)

Penguatan roh (level 1) (pasif)

Jiwa angin (level 1) (pasif)

Langkah awan (level 1) (pasif)

Penyimpanan

Golok (level 1) (biasa)

Buku status (level 2)

Obat darah (biasa) (10x)

Obat tenaga dalam (biasa) (10x)

Racun ungu (langka) (1x)

Taring babi hutan (biasa) (4x)

Bulu serigala hutan pemula (biasa) (5x)

Taring serigala hutan pemula (biasa) (8x)

Taring serigala bayangan (langka) (1x)

Cakar serigala bayangan (langka) (4x)

Roh beruang hitam (langka) (1x)

kepala beruang hitam (barang tugas)

bulu beruang hitam (barang tugas)

Chapitre suivant