webnovel

Garis darah bangsawan

Setelah anak itu menceritakan kejadian yang menimpa desanya dia semakin ketakutan dan memeluk Rifki dengan erat, dia seperti takut jika saja Rifki tiba tiba akan melepaskannya. melihat hal ini membuat Rifki sedikit iba pada nasip anak ini. Rifki lalu mencoba menenangkan anak yang masih ketakutan itu dengan lembut.

Sudah beberapa saat sejak Rifki menyelamatkan anak kecil itu, sekarang anak kecil itu tertidur di pelukan Fenrir. Rifki memutuskan untuk membawa anak kecil itu kembali ke desa dia ingin lebih menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, lagipula sudah beberapa hari juga dia tak kembali ke desa. cincinnya saat ini di penuhi dengan barang, bahan, benih, dan banyak hal hal yang bisa bermanfaat untuk desa, lagipula kapasitas cicinnya juga sudah penuh, jadi dia merasa bahwa saat ini waktunya untuk kembali.

.

Seekor serigala hitam berlari sembari menghindari pepohonan raksasa di sebuah hutan, di atas srigala itu ada seorang pemuda tampan yang sedang membawa seorang anak di pelukannya. Anak itu sepertinya sedang tertidur.

Setelah beberapa saat Rifki mencapai desa Tempest, setelah beberapa hari tak ada di desa melihat desanya kembali banyak hal telah berubah. Banyak bangunan bangunan dan penduduk penduduk baru yang belum di lihatnya. Juga sekarang ada sebuah menara yang di atasnya ada beberapa prajurit mengisi untuk mengawasi desa.

Melihat kemajuan desanya ini meski dia telah meninggalkan desa membuatnya tenang. Meski tak ada dia desanya bisa berkembang dengan baik tanpa harus menunggu pengaturannya.

"Memang, dewa rank tinggi berbeda dengan rank rendah" Gumamnya.

Apa yang dia rasakan di dunia ini sangat bertolak belakang dengan yang dia rasakan di game dlu. Jika di sini kemajuan desanya sangat pesat dan cepat. Dalam game dlu dia harus bersusah payah membangun desanya melalui jatuh bangun yang sangat melelahkan.

Sedangkan di dunia ini, dia seperti di berikan keberuntungan yang menyertainya. Setelah sampai di desa beberapa orang menyambut Rifki dengan membungkuk ke arahnya, ada juga beberapa orang yang seperti ingin tau siapa sebenarnya orang yang menaiki srigala hitam besar itu.

Setelah beberapa saat Pandora keluar dari bangunan utama dan menuju ke arah Rifki.

"Selamat datang kembali tuan" Sambil sedikit membungkuk ke arah Rifki.

"Iya" Rifki mengangguk dan tersenyum ke arah Pandora.

Setelah itu mereka masuk ke bangunan utama dan Rifki menceritakan hal hal baru yang dia temukan dari petualangannya dia juga menyuruh Pandora untuk memanggil Poseidon dan mengadakan rapat darurat.

Setelah mereka bertiga berkumpul Rifki mulai mengatakan rencana rencananya, untuk membuat sebuah pasukan khusus untuk memulai petualangan mencari informasi lebih rinci tentang dunia ini.

"Bagaimana dengan menyuruh para Humagoblin untuk berpetualang sembari melatih mereka tuan?" Poseidon memberi saran.

"Itu saran yang bagus, aku rasa dengan begini mereka juga akan mendapat pengalaman berada di luar dan mungkin kemampuan mereka akan meningkat. Tapi untuk sekarang kemampuan mereka masih kurang jika mereka berlima harus pergi ke kerajaan wilayah Rima"

"Jangan khawatir tuan dalam 1 hingga 2 minggu aku akan membuat mereka siap untuk bahkan melawan Fenrir hahaha"

Poseidon berkata sembari menyombongkan keberhasilannya melatih para pasukan.

Melihat kepercayaan diri Poseidon, Rifki merasakan kesenangan di hatinya. Jika memang mereka bisa cepat siap untuk berpetualang itu adalah hal yang bagus Rifki juga akan cepat mendapat informasi yang di butuhkannya.

Setelah itu dia menceritakan bagaimana dia bertemu dengan anak yang di bawanya kembali itu dan bagaimana dia melihat para Orc yang sepertinya berbahaya.

Mendengar cerita Rifki Poseidon yang pertama merespon.

"Jika memang cerita tuan benar, dan hipotesis saya tepat maka, ada beberapa ras yang mencoba untuk melebarkan sayap mereka di wilayah ini. Dan itu tidak akan lama saat mereka melihat daerah ini"

"Kau benar, meski memang jarak antara aku menemukan anak itu dengan desa sangat jauh, tapi untuk ukuran dunia ini itu masih sangat dekat. Mungkin hanya sekitar 4-5 bulan sebelum mereka menemukan desa kita"

"Jika memang begitu kita harus cepat cepat untuk memperkuat pasukan agar mereka bisa siap saat ada serangan yang datang ke desa" Jelas Poseidon.

"Baiklah kalau begitu aku akan menyerahkan perihal pelatihan pasukan kepadamu Poseidon"

"Baik tuan" jawabnya.

"Lalu untuk pembangunan dan tingkat tehnologi, kita harus mempercepat pembangunan desa ini, dan penelitian di bidang tehnologi persenjataannya. Sayangnya desa belum memanggil seseorang peneliti" jelas Rifki.

"Tuan, karena tuan sudah beberapa hari tak ada di desa banyak hal yang tuan tidak tau. Sebenarnya belum lama ini desa memanggil seorang yang memiliki tingkat rank A dan dia adalah seorang peneliti. Hamba sudah menyiapkan tempat khusus untuk beliau dan beberapa sesepuh Gnome untuk melakukan penelitian"

"Penelitian itu mencakup, portal, alat pertahanan, alat pengepungan, senjata, dan tehnologi penunjang desa" Mendengar penjelasan Pandora Rifki langsung spontan berdiri dari kursinya.

"Bawa aku menemui orang itu"

.

Di sebuah ruangan yang sangat bagus, bahkan itu adalah bangunan terbaik ke dua setelah bangunan utama beberapa orang sedang mengotak atik sebuah lembaran yang di letakkan di meja.

Mereka memegang alat seperti kuas untuk menggambar di alas itu. Gambar yang ada di meja menggambarkan sebuah susunan berbentuk lingkaran dimana di pinggir lingkaran itu ada beberapa rune rune aneh yang di tuliskan. Mereka adalah para peneliti yang di ceritakan Pandora.

Satu laki laki setengah baya, dan ada 5 Gnome yang sudah sedikit tua. Saat mereka sedang mendiskusikan rune apa yang harusnya mereka tulis dari pintu datang seseorang yang masuk ke dalam ruangan.

.

Pandora memimpin Rifki menuju sebuah bangunan yang menurutnya megah, bangunan ini berada di tempat spesial dimana di sekitarnya di bangun sebuah dinding yang mengelilingi bangunan tersebut. Pandora menjelaskan jika penelitian membutuhkan tempat tenang dan tanpa gangguan. Dan seperti itulah bagaimana benteng bangunan penelitian ini di bangun. Dan ini adalah tempat terlarang ke dua bagi para penduduk biasa untuk di dekati.

Setelah memasuki ruangan Rifki di sambut dengan beberapa Gnome tua dan seseorang setengah baya yang tengah mengelilingi sebuah meja dimana di atasnya ada sebuah lembaran yang bergambarkan sesuatu.

Melihat kedatangan Pandora yang mebawa Rifki para Gnome yang telah melihat Rifki saat penaklukan desa mereka membungkuk ke arahnya, sedangkan sang peneliti memiliki raut wajah yang bertanya tanya siapa orang yang di bawa Pandora.

Pandora yang mengetahui apa yang ada di fikiran orang itu langsung menjelaskan.

"Dia adalah pemimpin desa Tempest, tuan Rifki"

"Maafkan kelancangan saya tuan. Terima salam dari hambamu yang rendah" Mengetahui orang yang di bawa Pandora adalah tuan dari desa ini orang itu tak ragu untuk menundukkan kepalanya.

"sudahlah, ini juga pertama kalinya aku menunjukkan mukaku, aku hanya ingin tahu orang berbakat mana yang telah di panggil desaku" jelas Rifki mencairkan suasana.

Saat dia berkata seperti itu Rifki tak lupa melihat statistik orang itu.

Nama : Andika

Ras : Manusia

Pekerjaan : Ilmuan Peneliti lanjutan

Kualitas : A

Hp : 100/100

Mp : 80/80

Keterangan : Seorang sarjana peneliti.

Melihat statistik itu Rifki semakin bahagia, itu statistik yang sangat mengagumkan. "Ilmuan peneliti lanjutan" bahkan jika dia hanya mendapat peneliti tingkat rendah dia akan sangat bahagia. Namun yang di dapatnya adalah peneliti tingkat lanjutan? Hahahaha pasti keberuntungan berjalan di sampingku fikirnya.

Rifki lalu berbincang bincang dengan Andika perihal penelitian dan hal hal yang belum atau di butuhkan oleh desa.

Setelah selesai berdiskusi Rifki keluar dari ruangan dengan perasaan bahagia, saat dia meninggalkan bangunan dia terkejut melihat waktu sudah sangat malam. Saat dia melakukan percakapan dia bahkan melupakan waktu. Memang diskusi tentang tehnologi merupakan diskusi yang sangat memakan waktu fikirnya.

Setelah dari ruang penelitian Rifki pergi ke tempat dimana Claritha dan Sahasa tinggal yang juga tempat dimana anak yang baru di temukannya hari ini beristirahat.

Saat dia memasuki ruangan dia di kejutkan dengan kejenakaan seorang anak kecil berumur sekitar 2 sampai 3 tahunan yang berlari larian.

Anak itu memiliki tanduk di dahinya yang seukuran ibu jari dan berrambut putih dan juga warna kulitnya berwarna abu abu. Dia memakai sebuah baju yang terbuat dari serigala abu abu yang sangat cocok dengan warna kulitnya yang sama abu abunya.

Meski Rifki lama tak berada di desa Rifki bisa tau jika anak itu adalah Sahasa. Namun tetap Rifki di kejutkan dengan kecepatan pertumbuhan Sahasa. Baru beberapa hari dia tak di desa namun Sahasa sudah tumbuh seperti anak berusia 2 tahun.

Melihat kedatangan Rifki Claritha langsung memanggil Sahasa dan membungkuk ke arah Rifki. Sahasa yang baru pertama melihat Rifki sedikit bingung waktu pertama kali, namun melihat orang yang telah selama ini merawatnya membungkukkan kepalanya dia mengikuti Claritha.

Setelah penghormatan singkat Rifki menanyakan tentang kabar Claritha dan bagaimana kehidupannya di sini. Setelah mereka berbincang bincang Claritha tiba tiba berkata.

"Tuan, anak yang engkau bawa tadi siang memiliki darah setengah Elf" Jelas Claritha.

"Meski itu samar samar, tapi aku tetap bisa merasakan garis darah Elf di tubuhnya, dan itu bukanlah garis darah Elf biasa. Itu adalah Elf bangsawan tinggi. Aku juga tidak tau apa sebenarnya tapi aku merasakan rasa penindasan dari garis darahnya tuan"

"aku tak tau dimana anda mendapatkannya tapi dia benar benar adalah seorang dengan garis darah tinggi. Dan untuk garis darah manusianya aku juga merasakan sebuah kekuatan yang besar dari garis darah itu" Jelas Claritha panjang lebar.

Mendengar penjelasan Claritha, Rifki semakin penasaran asal usul dari anak ini sebenarnya apa yang terjadi sampai anak ini di kejar oleh gerombolan Orc Orc itu.

"Lalu apakah dia sudah membuka mulutnya dan berbicara?" tanya Rifki lagi.

"Maaf tuan, meski dia saat ini sudah tenang namun sepertinya dia masih tak mau berbicara kepada siapapun"

"baiklah jika begitu, itu saja untuk hari ini aku harap kamu bisa merawatnya dengan baik" perintah Rifki, lalu dia pergi dan meninggalkan tempat itu.

Chapitre suivant