"…."
Mo Kun terlihat malu.
Siapa pun boleh mengkritik ketidakmampuannya kecuali Nian Xiaomu.
Nian Xiaomu adalah putri Mo Qian. Kata-kata wanita itu seakan sedang mengejeknya tidak bisa sehebat Mo Qian walaupun ia hidup dengan identitas saudaranya tersebut.
Hal itulah yang paling tidak bisa diterima oleh Mo Kun!
Mo Kun tersadar kembali dan menenangkan dirinya ketika menyadari kalau seluruh pemegang saham sedang menatapnya. Pria itu lalu menjelaskan.
"Apa yang sedang kaubicarakan? Pabrik itu tidak menghasilkan keuntungan karena pakaiannya sudah ketinggalan zaman. Ada berapa banyak konsumen yang menyukai barang-barang kuno? Kalau pabrik memang menguntungkan, saya tidak akan menutupnya!"
Mo Kun mengambil laporan di depannya dan mengingatkan para pemegang saham.
"Jangan lupa kalau pabrik itu sekarang sudah tinggal puing-puing. Media masih memberitakannya. Kalau kita membangun kembali pabrik itu sekarang, kita mengambil risiko besar …"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com