Tan Bengbeng mengangkat tangannya hendak menampar wajah pria itu.
Qi Yan juga tidak menghindar darinya. Pria itu seakan telah menebak reaksi Tan Bengbeng dan mengangkat tangan menghalangi wajahnya dengan ponsel tersebut.
Tan Bengbeng bisa membuat ponsel itu terjatuh ke lantai jika benar-benar menampar pria tersebut.
Ia tidak tahu apakah ponsel itu akan rusak karenanya, tapi yang diketahuinya dengan pasti adalah bahwa ia tidak akan bisa mendapatkan ponsel tersebut.
Tangannya sudah berada tepat di hadapan wajah Qi Yan saat tiba-tiba berhenti di udara.
Menggertakkan giginya, wanita itu memaksakan sebuah kalimat dari tenggorokannya dan berkata, "Dasar manusia hina!"
"Hmm."
"Tidak tahu malu!"
"Hmm."
"Rendahan!"
Qi Yan menjawab, "Aku mengakui semuanya. Ada lagi?"
"…."
Tan Bengbeng sudah kalah. Orang yang tidak tahu malu seperti Qi Yan tidak peduli terhadap semua makian yang dilontarkan wanita itu padanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com