Tubuh Shangxin seketika tersentak dan matanya membelalak saat menatap pria di hadapannya.
"Kakak Xiaosi …."
"Apakah kau masih ingat apa yang kaukatakan padaku waktu itu ketika aku mendorongmu menjauh? Kau bilang kalau kita melewatkan terlalu banyak waktu untuk bersama dan seharusnya kita tidak membuang sedetik pun waktu yang bisa kita habiskan bersama." Tang Yuansi mengangkat tangannya dan menekan kepala wanita itu.
Gerakan ini terlihat seakan membutuhkan usaha yang luar biasa dari pria itu.
Akan tetapi, rasa cinta di matanya masih sama seperti biasanya.
"Xin'er, berjanjilah padaku. Tidak peduli apa pun yang terjadi, jangan tinggalkan aku. Jangan menyerah pada ancaman siapa pun karena diriku."
Tanpa Shangxin dan bayi mereka, apa artinya hidup lebih lama?
"…."
Mendengar kata-kata Tang Yuansi, mata Shangxin memerah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com