Pasangan itu memandang Feng Jiu mulai dari atas hingga ke bawah sedangkan Feng Jiu juga melakukan hal yang sama secara diam-diam. Setelah mereka berdua berjalan mendekat, Feng Jiu berdiri dan mengangguk pada mereka sambil tersenyum.
"Tuan Luo, Nyonya Luo."
"Hehehe! Silakan duduk, Tuan Muda." Semakin lama Tuan Luo memandang Feng Jiu, maka dia merasa semakin puas. Dia berpikir bahwa teman putranya sangat luar biasa, bahkan jauh lebih hebat daripada putranya sendiri.
Pemuda itu mengenakan jubah merah yang memancar seperti api dan mengeluarkan aura kemegahan tak terbatas.
Jubah merahnya juga membuat dia terlihat sembrono namun percaya diri serta mengeluarkan aura terhormat di balik pesonanya yang nakal seperti iblis. Ditambah lagi dengan wajahnya yang tampan dan sangat menakjubkan. Hanya dengan melihatnya sekilas, seseorang akan tahu bahwa dia berasal dari keluarga terhormat dan dibesarkan dengan baik. Di situlah sikap dan wataknya berasal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com