"Mungkin ini ada hubungannya dengan benda yang ada di jantungku itu," jawab Mimpi Kecil dengan ragu. "Karena benda itu bisa membuatku hidup abadi, mungkin benda itu punya pengaruh lain."
Sima You Yue mengulurkan tangan dan menyentuh dada Mimpi Kecil dengan raut wajah yang tampak rumit.
"Apa pun alasannya, syukurlah kau sudah bangun." Ia menepuk bahu Mimpi Kecil.
"Yah, jangan khawatir! Sebentar lagi mereka juga pasti bangun!" Mimpi Kecil tersenyum. "Kalau kau beri tahu mereka kalau akulah yang pertama bangun denganmu, mereka pasti iri padaku!"
"Hitam Kecil dan Mi Er kan juga sudah bangun!"
"Mereka berdua tidak masuk hitungan." Mimpi Kecil cemberut. "Yang satu baru saja datang, dan yang satunya lagi gila, jadi dua orang itu tidak masuk hitungan. Pokoknya, akulah yang pertama!"
"Sayangnya Seribu Gaung dan Raung Kecil tidak ada di sini. Aku tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang." Memikirkan kedua orang tersebut, Sima You Yue agak khawatir.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com