"Rrrr!" Naga Langit Berkepala Sembilan mengeluarkan raungan amuk terakhirnya sebelum ekornya menyapu tanah dan membajak bumi untuk membentuk jurang demi jurang.
Getaran yang tak terlihat menjadi substansial dan menyapu ke segala arah. Tidak jauh dari situ, seekor monster yang telah dibekukan dalam es langsung tersentak menjadi partikel es yang tak terhitung jumlahnya yang menghilang ke udara kosong.
Naga Langit Berkepala Sembilan mengeluarkan raungan marah sebagai peringatan sebelum berbalik untuk melarikan diri dengan kecepatan sangat tinggi. Keempat kepalanya yang tersisa dibor ke bumi, menyebabkan bukit yang sangat besar menonjol keluar dari tanah. Asap dan debu melayang keluar dari gundukan.
Gao Peng membuka mulutnya untuk berkata, "Flowing Light, ikuti dengan cermat dan jangan sampai hilang. Jangan lakukan apa pun untuk saat ini. Setelah kami menyelesaikan masalah di sini, kami akan menyusulmu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com