Tapi Huang Yueli sendiri tidak sadar kalau sepasang mata berairnya, sudah dipenuhi darah karena sesak napas dan penuh gairah.
Kedua matanya berwarna merah terang, seperti seekor kelinci, dan wajahnya yang tampak marah dan cemas itu, lebih terlihat seperti dipenuhi godaan yang tidak bisa digambarkan daripada sebuah ancaman ….
Li Moying melihat ini dan ada sedikit perubahan pada tatapannya, tiba-tiba ia merasakan bagian bawah tubuhnya ada yang sedikit mengeras dan terasa tidak nyaman.
Namun, sekarang bukan waktu terbaik untuk bermesraan ….
Ditatap oleh sepasang mata bagaikan buah persik yang dalam dan menusuk itu, Huang Yueli merasa seperti akan sesak napas lagi, seolah-olah ia akan pingsan ….
Sepasang mata itu terlalu indah, benar-benar sama seperti mata Mu Chengying …. Sorot mata yang dalam yang dapat merasuki jiwa seseorang, sesuatu yang tak seorang pun bisa menirunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com