webnovel

Rasa Takut (1)

Éditeur: Atlas Studios

Sang Tabib Kerajaan gemetar bagaikan daun dan jatuh ke tanah.

"Yang Mulia Sang Kaisar dan Permaisuri, meskipun nyawa Sang Putra Mahkota tidak terancam, namun, setiap meridiannya telah terluka oleh serpihan-serpihan Pedang Gemilang. Meskipun ia dapat pulih dari trauma luar, luka-luka terhadap meridian-meridiannya akan sulit sembuh. Bukan hanya itu saja, gelombang Qi milik Sang Putra Mahkota pun telah luka fatal … aku takut … ku … kultivasinya …. "

"Ada apa dengan kultivasinya?"

Sang Kaisar pun merasa sangat cemas dan mendesak Tabib Kerajaan untuk segera menjelaskan.

"Kultivasinya … akan kena dampak yang besar. Juga akan sangat sulit untuk meningkat di masa yang akan datang …. "

Sang Tabib Kerajaan tidak berani mengangkat kepalanya dan ia bahkan menunduk sampai kepalanya menyentuh tanah, tidak berani mengangkatnya sama sekali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant