Mr.K dan Clara masih berada di resto tersebut, awalnya mereka berniat menunggu disana hingga sang peneror itu pergi, sayangnya tidak sesuai dengan prediksi mereka.
Sang peneror tetap pada posisi nya, bahkan tidak berkutik sedikit pun seolah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pergerakan selanjutnya.
Mr.K yang dapat membaca situasi, langsung mengambil langkah berikutnya.
"Hei bagaimana kalau hari ini aku yang mengantarmu pulang ? sudah lama kan kita tidak main bersama" celetuk Mr.K seraya memberi kode pada Clara sang client.
Clara yang tanggap berpura pura seolah berfikir mempertimbangkan jawaban kepada Mr.K.
"Baiklah, aku akan ikut dengan mu...lagi pula mulai besok kau akan menjadi asistenku" ucap Clara santai.
Akhirnya Clara mengikuti langkah Mr.K, dan seperti prediksi Mr.K sang peneror mengikuti langkah mereka dari jauh.
'Gatcha' gumam Mr.K dalam hati.
Dengan santai Mr.K membukakan pintu mobil nya dan mempersilahkan clientnya masuk ke dalam mobil nya.
Didalam mobil Mr.K segera menuliskan sesuatu disebuah kertas yang ia taruh dibangku mobilnya, dan setelah itu ia berikan kepada Clara.
'Segera kau buka jaketmu, cek apakah ada alat penyadap yang ditempelkan di jaketmu, tapi ingat bergerak lah senatural mungkin, mereka masih memerhatikan pergerakanmu, dan taruh handphone mu dikotak didalam dashboard yang ada di depanmu'
Tanpa membantah sedikit pun Clara melakukan semua yang diinstruksikan oleh Mr.K.
Tanpa membuka mulut nya, Clara mencoba menyenggol Mr.K yang berada disamping nya dan memberi kode pada nya bahwa ia menemukan penyadap berukuran kecil seperti kancing baju yang tertempel di dalam jaket nya.
Mr.K yang melihat hal itu langsung meletakkan penyadap tersebut pada kotak dashboard yang berada di depan Clara, dimana Clara meletakkan handphone nya.
Setelah dirasa aman oleh Mr.K barulah keduanya bersuara.
"Kenapa penyadap dan handphone ku kau suruh taruh dikotak dashboard itu ?, apakah mereka tidak akan mendengar percapakapan kita ?" tanya Clara.
"Tidak mereka tidak akan mendengar percakapan kita, aku sudah merusak frekuensi penyadapnya, kotak itu khusus untuk mengacak penyadap" ucap Mr.K sambil mengendarai mobilnya, Sedangkan Clara tampak menganggukan kepala nya.
"Ternyata kau jago juga berakting Mr.K" goda Clara "Oh ya, kau tak mau membuka kacamata hitam mu itu ?" lanjut sindir Clara pada Mr.K.
"Tentu saja...Tidak" ucap Mr.K dengan nada datarnya.
"Kenapa ? kau saja bisa melihat wajahku seperti ini ? tak banyak loh yang bisa melihat artis seperti ku ini dari jarak dekat" ucap Clara dengan nada sombongnya.
"Asal kau tahu, kau termasuk beruntung dapat melihat wajah asliku dari dekat, karena semua client ku belum pernah melihat wajahku, walaupun aku harus menggunakan kacamata hitam ini dan masker" ujar Mr.K dingin.
Clara hanya dapat mengerjapkan manik nya mendengar penuturan Mr.K yang seolah menghantamnya dengan perkataannya tadi.
'Beruntung ? dia bercanda' gerutu Clara dalam hati.
"Apa rencanamu ?" tanya Clara ketus sambil melipatkan tangannya di dada.
"Kau lihat saja, Oh ya setelah aku mencari datamu, seperti nya ada identitas yang kau sembunyikan dari publik ?" tanya Mr.K tajam tanpa melirik Clara.
Clara tampak meneguk saliva nya sejenak, ia tahu bahwa Mr.K akan mengetahui identitas yang selama ini ia sembunyikan dari publik, karena bagaimanapun juga identitas asli nya inilah yang tengah mengancamnya menurut feeling nya.
"Iya ada"
"Sudah ku duga, sepertinya kau sudah tahu kemungkinan peneror mu selama ini bersangkutan dengan identitas mu yang kau sembunyikan dari publik selama kau menjadi seorang artis" ucap Mr.K dengan mudahnya.
Clara tak menggubris pernyataan Mr.K, melainkan hanya menggendikkan bahunya seolah acuh dengan perkataan Mr.K.
——————