"Hei, kamu mau sampai kapan tidur ?" samar-samar kudengar suara Ben membangunkanku. Aku membuka mataku dan melihat Ben tepat di depan wajahku.
"Setan !" seruku kaget.
"Hei, muka cakep kaya gini kamu bilang setan ?!" protes Ben. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal dan duduk bersandar pada sandaran kursi pantai yang saat ini kududuki.
"Habis kamu ngagetin sih…" balasku. Aku menatap keadaan sekeliling. Seigatku tadi saat aku tidur langitnya masih biru cerah, sekarang sudah berubah menjadi jingga kemerahan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com