webnovel

ANGIN SEGAR

Di dalam mobil menuju rumah...

"Maafkan aku....

aku gak tau ,kamu akan semarah itu

aku cuma ingin melindungimu dari zacky

dan aku gak tau kalau zacky akan seperti itu

pliss maafkan ak"

pinkan merasa bersalah dan menyesal.

wika menarik nafas dalam dalam mencoba mengatur emosinya,

"sudah lah....

ini bukan apa-apa,"

Sebenarnya wika juga merasa bersalah karena sudah bertindak agak berlebihan,

dia sedikit memikirkan zacky...

bagaimana keadaannya setelah kejadian tadi,haruskah dia kembali ke kafe dan melihat keadaannya?

"ah....gak nanti dia berfikir yang bukan bukan"wika berbicara sendiri,

Mata pinkan agak melirik ke wika...

"kamu baik baik saj Kan?"

"ya"wika menjawab singkat.

"Bukankah zacky aneh?

apakah dia normal seperti kita?"

wajah wika menunjukan keheranan.

Pinkan menjawab tanpa menoleh ke wika

"sebenarnya dia baik,dia normal

kamu belum mengenalnya"

lagi -lagi wika menghela nafas panjang,mencoba merileksasikan isi kepalanya,hari ini adalah hari yang paling buruk yang pernah dia alami,

kejadian- kejadian konyol yang dialaminya membuat risih dan malu baginya.

"Tidak bisakah kamu memafkannya dan menjadi temannya?

ini bukan pembelaan untuknya,

aku sudah lama kenal dia dan berteman dengannya,

Dia belum pernah jatuh cinta

aku rasa dia jatuh cinta padamu"pinkan berkata datar takut wika menuduhnya membela zacky.

"apa dia udah gila?

bagaimana dia bisa jatuh cinta padaku?

kami belum lama bertemu,

itu hanya beberapa kali...

gak masuk akal"wika menyangkal perkataan pinkan.

Pinkan hanya tersenyum,dia paham betul bahwa wika belum pernah merasakan jatuh cinta,

"cinta itu memang membuat orang jadi gila"

suasana hening...

wika tampak berfikir sedangkan pinkan fokus menyetir.

mengisi keheningan pinkan bertanya pada wika" adakah cowok yang pernah kamu sukai?

dulu atau saat ini"

"mmmmmmm...suka seperti apa?"wika nampak berfikir.

"suka seperti....

ketika dimanapun kamu terus kefikiran dia

merasa bahagia hanya memikirkan dia.pinkan menjelaskan sambil tetap fokus memyetir.

"mmmmmmm....belum pernah aku merasakan seperti itu,

dulu duniaku hanya orang tuaku,

sekarang aku fokus kuliah,aku ingin menjadi wanita karir.

cantik sepertimu"

jawaban wika membuat pinkan tertawa.

"serius aku cantik"tanya pinkan sambil tersenyum...

"aku ingin sepertimu,yang tau banyak hal

modis gak malu maluin seperti aku"wika berkata dengan dingin seolah olah menyalahkan dirinya yang banyak kekurangan

"hey....kamu itu sangat cantik,

kamu gak malu maluin,malahan aku suka iri sama kamu,kecantikan kamu sangat alami tanpa polesan,

pinkan meyakinkan wika,pinkan berkata jujur dari dalam hatinya.

"kadang aku takut membuat kalian malu,aku cuma orang kampung yang gak tau banyak hal,aku gak sebanding dengan kalian,kadang aku bingung berada diantara kalian perbedaan antara aku dan kalian sangat jelas terlihat"wika terlihat sedih.

Pinkan tidak ingin membahasnya,bagaimanpun kata katanya untuk meyakinkan wika itu sangat percuma,saat ini bukanlah waktu yang tepat,

jika sudah tiba nanti mungkin tidak akan terlihat jarak lagi dimata wika.

"kita sudah sampai,ayo masuk

jangan tunjukan apapun didepan mama

nanti dia khawatir"pinkan menepuk bahu wika dengan lembut.

wika mengangguk....

Didalam kamarnya setelah selesai mandi...

wika meraih ponselnya,ada beberapa pesan masuk,itu dari si idiot...

"wika maaf kan aku,jika kau begitu tersinggung atas perlakuanku,"

"aku tidak tau kalau itu menyakitimu"

"bukan bermaksud seperti itu"

"adakah cara agar aku bisa memperbaikinya"

wika membalas pesan dari zacky

"datanglah kerumah malam ini,kita selesaikan dengan baik"

"jam 8"

zacky mebaca pesan dari wika dengan perasaan berbunga.dia berfikir pasti wika telah menyesal dengan kejadian sore tadi...

Melihat perubahan wajah zacky yang mencolok,Aldi segera mencari tau...

"ada apa?"

zacky menjawab dengan senyum lebar..

"wika meminta aku datang kerumah jam 8,"

"jangan senang dulu

itu bukan berarti dia menerimah cintamu"

aldi mempertegas ucapannya.

"tak masalah,yang penting di antara kami tidak ada amarah,"jawaban zacky memancarkan suasana hatinya yang sedang senang.

Chapitre suivant