Gu Qishao menarik tangan Feng Ci dengan frustasi. Apa pria ini seorang masokis?! Untuk apa dia datang kemari?
"Hei, tunggu!"
Dia segera menghalangi Feng Ci. "Feng Ci, kamu pasti tidak serius, kan?"
"Sisi mana dari diriku yang tampak tidak serius?" tanya Feng Ci balik.
Gu Qishao mengamati ekspresi Feng Ci dan semakin panik saat mengetahui bahwa pria itu benar-benar tidak sedang becanda.
"Jangan menatapku seperti itu," ucap Feng Ci dengan dahi berkerut. "Kamu membuatku merasa seakan-akan aku akan mati."
Gu Qishao ikut mengerutkan kening. "Apa kamu akan baik-baik saja?"
Feng Ci mendengus kasar. "Tentu saja aku akan baik-baik saja."
Gu Qishao masih menatapnya dengan tatapan yang sama.
"Kenapa kamu tidak bisa percaya padaku?" tanya Feng Ci.
"Wajahmu tidak tampak seperti orang yang bisa dipercaya ah."
Sudut bibir Feng Ci bekedut saat mendengar betapa lugasnya Gu Qishao. "Lalu kenapa kamu masih mengikutiku, huh?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com