Meja dari kaca tebal itu pecah, sedangkan Sherrina berhasil menghindari dengan lari ke sudut. Pada saat itulah Salim melompat naik ke salah satu kursi dan tahu-tahu ia berhasil menjebak Sherrina di pojokan.
"Mau lari ke mana kau, hahhh…?" kata Salim.
Sherrina menjadi lebih panik lagi. Ia kebingungan, mau keluar dari pojokan tapi selalu di halang-halangi pisau Salim. Wajah Salim menyeringai bengis, sedangkan wajah Sherrina membelalak tegang. Napas mereka sama-sama terengah-engah.
"Mampus kau sekarang, hahhh…!" ucap Salim.
Salim menikamkan pisaunya ke arah jantung Sherrina. Sherrina memekik ketakutan sambil berkelit sebisanya. Ternyata gerakan berkelitnya mampu menghindari ujung pisau Salim.
"Hiiih…!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com