webnovel

Chapter 147: Tiga tersangka

Semua anggota T.I.M tentu kaget mendengar perkataan Aksa. Penjahat yang mengakui kejahatannya sudah merupakan hal yang tidak biasa tapi kalau sampai ada orang lain selain yang bersangkutan mengakui mereka melakukan pembunuhan yang sama bukankah ini aneh? Bukannya aneh lagi. Ini unik!!

"Emang anak itu ngaku gimana?"

Tanya Mikha sambil menyandarkan punggungnya pada sofa sementara kakinya di pijat oleh Daniel, Angga tampak duduk di atas kursi meminum minuman yang di siapkan oleh Haruou untuk mereka sebelumnya sambil mendengarkan perkataan Aksa.

"Anak tuna rungu itu bilang kalau dia membunuh beberapa temannya karena mereka selalu membulynya, pembunuhan ini cukup mengerikan untuk anak SMA."

Jelas Aksa, ia tidak yakin bisa membicarakan hal ini secara detail di depan Riku namun Riku tampak menatapnya dengan wajah yang tampak serius tampak mengangguk mengerti kenapa dia diam. Melihat keponakannya tampak tidak keberatan Aksa meneruskan perkataannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant