Aura yang menyeruak dari kedalaman Gunung Xianji sangat mengerikan. Ketika itu, para pertapa yang hadir merasa bahwa jiwa suci mereka seakan hendak terbang dari tubuh masing-masing.
Ghost King Bloodmoon sedang dilanda tekanan yang besar. Retakan-retakan mulai bermunculan pada tubuh ghostnya.
Secara natural, kondisi para pertapa lain jauh lebih parah. Kini, mereka hanya bisa merangkak di tanah. Mereka sama sekali tidak sanggup bertahan dari tekanan aura tersebut.
"Haha! Kalian semua akan mati!" Biksu Pedang Mingdong tertawa. Lantas, dia berlutut satu kaki dan menyembah bola Chi kematian di udara.
Inikah yang membuat sosok Biksu Pedang rela berlutut?
Qing Xiao, Zhang Ruochen, dan Pei Yutian berusaha berdiri tegak dengan susah payah. Mereka tidak berlutut, tapi mereka benar-benar merasa terkejut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com