Banyak pertapa manusia yang merasa kasihan dan sedih, namun beberapa yang lain juga tersenyum senang.
"Oh! Zhang Ruochen..." Wan Huayu menghela nafasnya, karena ia tidak tahu harus berkata apa. Wanita itu hanya bisa merasa bersalah.
Bagaimanapun juga, ayahnya adalah salah satu dari beberapa orang yang menekan Zhang Ruochen. Meski ayahnya cuma menjalankan perintah dari sang Permaisuri dan terpaksa melakukannya, namun pria itu masih turut andil dalam hal-hal yang membuatnya gila.
Zhang Ruochen adalah pertapa manusia yang sangat berbakat, dan karena telah dikucilkan oleh pertapa manusia lainnya, maka ia menjadi gila. Jadi, wanita itu hanya bisa melihat saat-saat di mana lelaki itu dikepung oleh binatang buas, sebelum akhirnya meregang nyawa.
Setiap manusia yang masih punya hati nurani pasti akan terharu dengan kekejaman ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com