webnovel

Zaman yang Hilang

Éditeur: Wave Literature

Momentum Imperial yang agung dari istana tersebut memberikan kesan yang megah, seperti rumah seorang kaisar.

Istana itu ditutup dan tidak memperbolehkan siapapun masuk. Tidak ada tanda-tanda prajurit yang berjaga juga di sana. Seluruh istana ini sangat sunyi, terkesan seperti kota mati.

"Setiap kerajaan memiliki sebuah istana, tempat berkumpulnya para Prajurit Imperial." Li Qiye menatap istana itu dari kejauhan dan menjelaskan: "Ketika para Prajurit Imperial tidak ditugaskan atau tidak sedang menggali, mereka akan tertidur."

"Dapatkan orang asing memasuki istana tersebut?" Li Shuangyan bertanya.

Li Qiye menggelengkan kepalanya: "Secara teori, orang luar tidak bisa masuk, tetapi ada sebuah pengecualian. Selain itu, hanya ada satu cara memasuki istana itu -- serangan langsung."

"Pertarungan melawan seluruh kerajaan!" Li Shuangyan memahami akibat dari bertarung melawan seluruh kerajaan dengan menyerang kota mereka.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant