webnovel

Pertempuran Berdarah di Puncak Gunung Fu Yao (4)

Éditeur: Atlas Studios

Ba He mengangkat kepalanya dan melihat ke langit. Tidak sedikit pun emosi yang terlihat di wajahnya. Keheningan di seluruh alun-alun begitu mencekik sehingga tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun.

Su Ya mendongak dengan lemah dan matanya yang jernih menatap ke langit biru di atas. Tatapannya terlihat seperti tatapan biasa, sama sekali tidak seperti orang yang berada di ambang kematian.

"Kau tidak perlu membuang waktumu, Guruku tidak akan datang." Setelah menatap langit yang luas sebentar, Su Ya akhirnya membuka mulutnya dan berbicara.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant