Ketika tetua muda itu menatap mata besar di pusaran hitam, para tetua lain dari kelompok lain juga merasakan perubahan suasana. Ketika mereka melihat ke Jurang Pemakaman Dewa satu per satu, mereka semua tampaknya berubah menjadi roh yang mengambang, karena mereka kehilangan kemampuan untuk bereaksi.
Adegan yang tak terlukiskan itu mengejutkan.
Mata besar yang puluhan ribu kilometer lebarnya membentang di seluruh Jurang Pemakaman Dewa. Itu muncul tiba-tiba dan tidak menyebabkan sesuatu yang aneh, tetapi perasaan aneh inilah yang membuat mereka merasa aneh.
Di dasar laut, tempat para tetua dari berbagai kelompok berdiri tampak berubah menjadi kuburan. Mereka berdiri di sana seperti batu nisan yang disusun dengan sembarangan.
Mereka merasakan tubuh Yuan Qi mereka mandek saat mereka dikunci oleh mata yang sehitam malam berbintang yang tiada akhir. Jiwa mereka juga membeku. Mereka bahkan tidak bisa menggerakkan satu otot pun!
Mata apa itu?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com