Gu Ruoyun berlari dengan cepat ke arah suara itu dan melihat wajah kecil Burung Vermilion yang pucat. Namun, matanya telah kehilangan kemegahan dan sekarang tidak berekspresi.
Tubuhnya dipenuhi lubang-lubang dan terus meneteskan darah sementara darah di wajahnya telah mengering.
"Burung Vermilion!"
Dada Gu Ruoyun mengeras dan dia memeluk tubuh Burung Vermilion dengan kuat. Akan tetapi, dia bisa merasakan tubuh kecil Burung Vermilion perlahan-lahan menjadi dingin dan dia seperti sedang memeluk sebalok es.
"Burung Vermilion, makan pil ini."
Saat itu, Gu Ruoyun tak sempat mempertimbangkan. Dia cepat-cepat menggenggam pil dan memasukkannya ke dalam mulut Burung Vermilion, berharap kekuatan pil itu dapat menyelamatkan Burung Vermilion.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com