"Ying'er."
Ekspresi Raja Daerah berubah saat bergegas ke samping Huang Ying. Matanya, penuh dengan kemarahan berapi-api, melotot pada Qianbei Ye. "Tuan Muda, Ying'er selalu mementingkan dirimu di hatinya namun kamu memperlakukannya dengan buruk. Leluhur benar-benar buta karena memilih seseorang seperti dirimu sebagai Tuan Muda!"
Setelah Raja Istana berbicara, suara tua terdengar perlahan. Suara itu penuh dengan aura kuat dan mendarat keras di jantung semua orang.
"Siapa yang kamu bilang buta?"
Suara itu sangat akrab sehingga Raja Istana tak bisa menahan keterkejutannya.
Dua tetua yang tampak bijak melangkah ke dalam Aula Klan saat Raja Istana melihat dengan bingung.
Salah-satu tetua memakai jubah abu-abu sementara yang satunya memakai jubah putih bagaikan makhluk abadi. Mereka memiliki aura abadi dan berdasarkan aura mereka, orang bisa tahu bahwa mereka tak dapat dibandingkan dengan tetua-tetua yang ada di aula.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com