Qianbei Ye menatap Gu Ruoyun dengan gugup sambil menjawab jujur, "Kata pertama adalah 'enyah' dan kata kedua juga 'enyah'. Jika kamu tidak suka, aku tak akan pernah mengatakan satu katapun padanya lagi. Jangan marah, ya?"
Si pria, yang sebelumnya terlihat kejam bagaikan dewa kematian, sekarang berdiri dengan hati-hati di hadapan Gu Ruoyun dan menjelaskan dengan patuh dan lemah lembut, takut Gu Ruoyun akan marah padanya.
"Hehe."
Gu Ruoyun terkikik. Senyumannya seindah matahari dan membuat Qianbei Ye tenang.
"Xiao Ye, bagaimana aku tidak percaya padamu? Kita sudah lama saling mengenal dan kamu mengabaikan segala bahaya untuk menyelamatkanku berkali-kali. Kini, kamu mengambil resiko demi kakakku! Sekalipun seseorang berdiri di hadapanku dan mengatakan kamu mengkhianatiku, aku pasti akan memilih untuk percaya padamu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com