"Nona Gu, maaf aku sudah menyeretmu bersama kami."
Tuan Murong tertawa getir. Dia tak pernah menyangka orang-orang ini akan begitu tak tahu malu. Bagaimanapun, Keluarga Murong sangat ramah dengan sebagian besar pasukan di Kota Batu Hitam. Tapi sekarang, demi keselamatan mereka sendiri, mereka bersedia menyerahkan nyawa gadis yang tak berdosa.
Gu Ruoyun tidak menjawab. Dia mengarahkan tatapan jernihnya yang dingin, ke arah kerumunan yang mendekat. Ekspresinya tenang bagaikan permukaan danau yang teduh.
Orang terkuat diantara kelompok ini seharusnya berada di jajaran Martial Emperor. Asalkan Tiga Penguasa Besar tidak melakukan pergerakan, menjatuhkan mereka bukanlah masalah besar.
Tentu saja, tak seorangpun dari Tiga Penguasa Besar yang melakukan pergerakan! Bahkan Gu Ruoyun tidak tahu apakah mereka tak ingin menjadi bagian dari ini ataukah mereka hanya ingin menonton dari samping.
"Dasar sekelompok orang bodoh."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com