"Itu… itu seekor burung roc!" teriak Chu Yuyan. "Di daratan Surga Selatan, burung roc hanya dapat muncul dari Laut Bima Sakti. Meng Hao, lepaskan aku. Berdasarkan aura kematian yang berasal dari burung itu, jelas dia akan mati, dan menuju Gua Kelahiran Kembali. Tendangan Anginnya akan menyapu semuanya!"
"Kamu lepaskan aku dulu," katanya, dengan dingin. Dia bisa merasakan getaran Inti iblis dalam Pilar Dao-nya.
"Kamu!" kata Chu Yuyan, menggertakkan giginya. Dia akan mengatakan sesuatu yang lain ketika tiba-tiba keganasan angin meningkat secara dramatis. Dalam sekejap mata, suara menderu memenuhi bumi. Puncak gunung yang tak terhitung jumlahnya hancur berkeping-keping oleh angin, mengirimkan serpihan-serpihan batu yang beterbangan. Tiba-tiba, burung roc itu mengubah arahnya. Setelah merasakan kekuatan Inti Iblis dalam diri Meng Hao, secercah cahaya misterius mulai bersinar dari matanya. Burung itu menjerit melalui udara ke arah Chu Yuyan dan Meng Hao.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com