Qin Zhi'ai bingung sambil melihat Gu Yusheng.
Matanya, dengan iris yang gelap dan bagian putihnya yang jernih, bersinar dengan tatapan yang indah. Matanya memberikan tampilan yang murni dan cantik, dan wajahnya jelas tercermin dalam pupil hitam jernihnya.
Ketika Gu Yusheng melihat ekspresi yang begitu indah, ia tiba-tiba terkejut. Ia berniat mengingatkan Qin Zhi'ai untuk menghapus kopi di punggung tangannya, tetapi kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya.
Mata Qin Zhi'ai begitu menarik sehingga ia tidak bisa menahan diri untuk memuaskan dirinya, dan ia sangat takut jika ia tidak akan bisa mendapatkan kembali penguasaan dirinya. Ia memaksa dirinya untuk melihat ke bawah, lalu mengulurkan tangannya dengan memegang handuk kertas untuk menghapus kopi dari tangan Qin Zhi'ai.
Sentuhan yang begitu lembut membuat Qin Zhi'ai tiba-tiba tersadar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com