Pulau tersebut sudah hancur. Kabut menutupi area itu, dan tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Tempat tersebut terlihat seperti kota mati.
Tip-tap.
Suara derap langkah kaki tiba-tiba terdengar, dan sosok seorang gadis terlihat tengah berjalan di sana. Gadis ini begitu lincah dan penuh semangat. Ia melompat ke sebuah batu, lalu tangannya sedikit menutupi matanya, dan ia melihat ke kejauhan. Ia melengkungkan bibirnya saat melihat betapa sepinya keadaan di sekitar.
"Aku sudah datang jauh-jauh ke sini, tapi malah tak melihat apa pun..." Lin Jing bergumam sendiri. Ia terlindung dari kabut beracun berkat sebuah lapisan tipis. Pulau Naga jauh lebih besar dari Pulau Angin. Ia hanya bisa berjalan perlahan-lahan karena kabut beracun menghalangi pandangannya.
Lin Jing belum mendapatkan apa pun sejauh ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com