Di dalam hutan, sepotong daging sedang terpanggang di atas api unggun, aromanya menguar, dan tetesan minyak berjatuhan ke bawah. Tetesan-tetesan minyak itu perlahan mengalir ke api unggun, menyebabkan nyala api naik lebih tinggi dari sebelumnya.
Di samping api unggun itu, seorang gadis kecil berbaju putih saat ini sedang membelalakkan mata hitamnya yang cerah. Ia menatap daging yang dipanggang itu dengan liur yang tidak berhenti menetes dari sudut bibirnya; ia terus menerus menelan ludahnya. Saat ini, perhatiannya terpusat pada daging panggang tersebut. Dua orang lain yang berada di sampingnya, terlupakan begitu saja.
"Ehem!"
Mu Chen tidak bisa menahan batuk ringannya saat melihat gadis disampingnya yang sedang terpaku pada daging panggang. Ia telah menyelamatkan gadis itu dari para Flame Panthers barusan, tapi ia masih tetap diam. Setelah beberapa saat, ia dengan ragu menggumam pada Mu Chen: "Aku lapar."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com