webnovel

Membuat Jebakan

Éditeur: Wave Literature

Di sebuah ruang terbuka di tengah hutan, tiga sosok saling berhadapan. Suasana ini membuat siapa saja merasa sesak nafas. Tentu saja, ini hanya cara pandang Tang Qian'Er yang berada di belakang Mu Chen. Xue Tu tersenyum, mata sipitnya dipenuhi dengan aura licik dan dingin.

Mu Chen dengan waspada menatapnya, sementara itu Spiritual Energy di tubuhnya dengan cepat memancar. Xue Tu tampak membuat Mu Chen merasa dalam keadaan berbahaya. Tingkat bahaya yang ditimbulkan orang ini tampaknya jauh melampaui Conflagration Ape King yang dihadapinya kemarin.

Entah itu dalam segi kekuatan ataupun kecerdasan, Conflagration Ape King tidak bisa dibandingkan dengan Xue Tu. Conflagration Ape King baru mencapai Spiritual Rotation Stage Late Phase, tetapi Xue Tu di sisi lain, hampir mencapai Spirit Stage.

"Nak, aku tidak punya banyak waktu untuk bermain-main dengan mu. Kamu punya waktu sepuluh detik untuk memutuskan. Jika kamu menyerahkannya, aku akan membiarkanmu hidup." Kata Xue Tu lagi ketika ia menatap Mu Chen sambil tersenyum.

"Kamu tidak takut menarik perhatian dua Guru berkekuatan Spirit Stage dari Northern Spiritual Academy, kalau kamu menyerang kita di sini?" Kata Mu Chen perlahan.

"Kamu kehabisan waktu."

Xue Tu menyeringai, gigi putihnya bisa membuat orang lain merinding ketakutan.

Mu Chen menarik nafas panjang, ia menoleh ke Tang Qian'Er. Lalu, ia meraih pinggul lembut gadis itu, lalu mendorongnya ke arah Xue Tu.

"Paling tidak kamu sudah paham, nak." Ketika Xue Tu melihat ini, senyumnya tampak semakin cemerlang.

Mu Chen dengan marah mengalirkan Spiritual Energy di tangannya, lalu melangkah ke depan. Ia menggunakan punggung tangannya, lalu memukul pundak Tang Qiang'Er. Benturan ini membuat tubuh gadis itu melayang jauh.

"Kalau mau tidak mau menyakiti-ku, maka pergilah!"

Setelah Tang Qian'Er melayang jauh, teriakan Mu Chen terdengar.

Ketika Tang Qian'Er jatuh ke dalam hutan, mata indahnya menatap sosok tinggi anak itu, matanya basah karena embun. Ia menahan pikiran bodohnya karena tidak mengusir anak itu, saat itu ia berbalik dan lari.

"Kamu pikir kamu bisa lari?"

Xue Tu menatap dingin kejadian itu. Dua bocah Spiritual Movement Stage ini sangat polos hingga mereka pikir mereka bisa lari darinya?

"Nak, aku akan membuatmu merasakan apa yang dinamakan hidup seakan mati nantinya!" Xue Tu tersenyum, dan tubuhnya meluncur cepat. Tetapi, ia tidak mengarah pada Mu Chen, tetapi ia mengarah pada Tang Qian'Er yang dengan berusaha kabur menuju luar hutan.

Ketika Mu Chen melihat ini, ia segera menerjang. Tetapi Xue Tu tidak mempedulikan gerakan anak ini.

"Spirit Destruction Bead!"

Tepat ketika ia mencoba menghiraukan serangan Mu Chen, Xue Tu melihat anak itu tiba-tiba menggenggam sesuatu di tangannya. Seberkas cahaya tampak di tangannya, lalu suara keras terdengar.

"Spirit Destruction Bead?"

Mendengar ini, jantung Xue Tu berdegup. Meskipun Mu Chen, yang berada di depannya, cukup lemah, tetapi ia memiliki sesuatu yang dapat menghancurkannya, yaitu Spirit Destruction Bead. Jika Spirit Destruction Bead mengenainya, benda itu pasti mengakibatkan luka yang tidak sedikit. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa Xue Tu derita ketika ia sedang terkepung.

Mata Xue Tu berkedip, lalu berhenti. Ia menatap cahaya hitam yang muncul tiba-tiba dan mendengar sebuah teriakan. Saat itu, Spiritual Energy keluar, dan menyelimuti tubuh anak itu.

Kraak!

Ketika cahaya hitam hampir menyentuh tubuhnya, tiba-tiba cahaya hitam itu meletus. Tanpa diduga, Spiritual Energy yang ganas tidak muncul. Tetapi, yang muncul adalah bau tidak enak yang amat kuat. Benda lengket muncul dari dalam cahaya hitam, dan menutupi tubuh Xue Tu.

Kejadian yang terjadi dalam sekejap ini membuat Xue Tu tertegun. Ia melihat ke bawah, lalu menatap tubuhnya penuh darah. Darah segar ini tampak kental dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Darah itu membasahi tubuhnya, membuat dirinya tampak aneh.

"Kamu berani memperdaya aku?!"

Bibir Xue Tu tampak berkedut. Hawa dingin meledak dari matanya ketika ia menatap Mu Chen.

Tetapi Mu Chen tidak memperdulikan-nya, dan langsung mundur.

"Nak, karena kamu nampaknya sangat ingin agar gadis itu berhasil kabur, maka aku tidak akan membiarkan keinginanmu itu terkabul!" Meskipun Xue Tu sangat marah karena ditipu oleh Mu Chen, ia masih orang yang jahat dan keji. Ia segera mengeluarkan suara tawa yang memekakkan telinga.

"Hey sampah, kamu mau ini?" Ketika Mu Chen memperhatikan bahwa orang itu menahan marahnya dan ingin menangkap Tang Qian'Er, ia tersenyum. Lalu ia mengeluarkan sebuah buah bulat berwarna zamrud yang memancarkan banyak Spiritual Energy, dari lengan bajunya.

"Jaded Essence Fruit?!"

Ketika Xue Tu memperhatikan Jaded Essence Fruit, matanya menyipit. Keserakahan muncul di kedua matanya. Ia saat ini telah mencapai puncak dari Spiritual Rotation Stage, dan hanya perlu selangkah lagi untuk mencapai Spirit Stage. Jika ia berhasil mendapatkan Jaded Essence Fruit, ia akan mengambil seluruh risiko. Terlebih lagi, jika ia berhasil meningkatkan kekuatannya, ia pasti berhasil menyingkirkan Liu Ming dan kabur.

Ia bisa keluar dari dilema ini!

"Kamu adalah anak yang mengejutkan, sekarang aku mulai tertarik dengan mu."

Xue Tu menyeringai. Matanya tiba-tiba tampak dingin, lalu ia membalikkan badannya. Ia meluncur dengan kesal ke arah Mu Chen. Dibandingkan dengan membiarkan gadis cantik itu kabur sesaat, akan lebih menguntungkan kalau ia berhasil meningkatkan kekuatannya mencapai Spirit Stage.

Mu Chen tampaknya sudah menduga reaksi orang itu. Dalam tubuhnya, Spiritual Energy mengalir deras, lalu menyelimuti kakinya. Ia tampak sudah mengerahkan seluruh kecepatannya saat ia kabur dengan membabi-buta ke arah hutan yang lebih dalam.

Dengan kecepatan Tang Qian'Er, akan butuh waktu beberapa-saat sebelum gadis itu bisa memberitahukan hal ini pada Guru Mo. Sementara itu, ia harus bisa bertahan menghadapi Xue Tu, yang tengah berada di puncak Spiritual Rotation Stage - Late Phase.

Dengan kekuatan Xue Tu, akan sangat mudah untuk membunuh dirinya.

"Nak, kamu kira kamu bisa kabur? Kamu hanya akan mengorbankan nyawamu sia-sia hanya untuk menyelamatkan gadis kecil. Ohoho, sejujurnya, aku sedikit menghormatimu. Bagaimana kalau begini? Kalau kamu menyerahkan Jaded Essence Fruit itu, aku hanya akan mematahkan tangan dan kakimu, selebihnya aku akan membiarkanmu tetap hidup. Bagaimana menurutmu?"

Xue Tu mengejar sosok yang berusaha mati-matian untuk kabur itu. Suara terkekeh yang aneh berkali-kali terdengar.

"Hey gelandangan tengik, sebaiknya kamu pedulikan dirimu sendiri." tanpa menoleh ke belakang, Mu Chen menghinanya.

"Kamu benar-benar tidak tahu terima kasih!"

Mata Xue Tu menjadi dingin. Spiritual Energy-nya meledak-ledak, dan kecepatannya semakin bertambah. Jaraknya dengan Mu Chen semakin dekat.

Mu Chen dapat merasakan hawa dingin datang semakin mendekatinya. Jantungnya serasa mau copot. Sepertinya, ia terlalu meremehkan kekuatan Xue Tu.

Tetapi, kalau ia rileks sedikit saja, ia mungkin mati di tangan orang ini.

Mu Chen menggertakkan giginya, sebuah auman rendah muncul dalam hatinya.

Spiritual Energy mengalir dengan kecepatan tinggi di meridian-nya. Mungkin karena ia tahu bahwa Mu Chen berada dalam situasi hidup dan mati, cahaya tersembunyi yang berada di dalam dirinya, muncul kembali.

Cahaya ini muncul satu persatu. Jika Mu Chen memperhatikan isi tubuh dan pikirannya saat ini, ia akan melihat cahaya itu saling menyambung dan membentuk sebuah menara yang misterius.

Boom.

Sialnya, Mu Chen tidak punya waktu untuk memecah pikirannya saat ini. Ia hanya dapat merasakan Spiritual Energy-nya semakin ganas, lalu kekuatannya juga semakin bertambah. Bahkan, ia dapat menambah jarak dari Xue Tu walaupun hanya sedikit.

"Apa? Kecepatan anak ini sangat cepat!"

Ketika Xue Tu mengetahui hal ini, ia pun tertegun. Lalu ia mengernyitkan dahi lagi, sembari mengalirkan Spiritual Energy-nya saat ia mengejar Mu Chen dengan terburu-buru. Bagaimanapun, ia memiliki penglihatan luar biasa yang tidak dimiliki orang lain. Kekuatan yang diperoleh Mu Chen secara tiba-tiba mungkin hanya sementara, dan tidak bisa dibandingkan dengan stamina-nya.

Di dalam hutan, salah satu diantara mereka sedang mengejar, dan yang lainnya sedang kabur. Ketika mereka lewat, dedaunan di tanah terbang tinggi, seolah tornado sedang lewat.

Dalam kecepatan luar biasa, Mu Chen dan Xue Tu segera mencapai bagian Northern Spiritual Field yang dalam. Xue Tu melihat ke arah itu dan menjadi tidak sabar. Bagaimanapun, ada banyak Spiritual Beast yang cerdik di tempat ini, dan hal itu bisa merubah situasi.

"Nak, aku sudah muak denganmu!"

Xue Tu menggertakkan giginya dengan keras. Ia tidak peduli kalau ia harus menghabiskan banyak Spiritual Energy. Kakinya dengan keras menghentakkan tanah, lalu tubuhnya menunduk bagaikan cheetah. Telapak tangannya menampar tanah, lalu Spiritual Energy yang menyelimuti tubuhnya, tampak berubah bentuk menyerupai seekor cheetah. Badannya tiba-tiba berubah menjadi sosok cahaya, dan menyerang ke arah Mu Chen dengan kecepatan yang sangat mengejutkan.

"Matilah kamu!"

Kecepatan yang bertambah secara tiba-tiba ini membuat Xue Tu muncul di belakang Mu Chen dalam waktu sepuluh tarikan nafas. Sebuah aliran Spiritual Energy yang ganas berada di kepalan tangan Xue Tu ketika ia memukulkannya.

Serangan ini cukup untuk membunuh seseorang yang berada dalam Spiritual Movement Stage.

Di saat yang bersamaan, Mu Chen merasakan serangan kejutan yang ada di belakangnya. Ia mungkin akan terluka sangat parah kalau ia menghadapinya langsung.

Mata Mu Chen berkedip cepat. Ia menatap ke kedalaman hutan ketika ia memperhitungkan posisinya. Ia membalikkan tubuhnya dengan cepat, lalu membuka telapak tangannya. Cahaya hitam muncul dan ia melihat kertas hitam misterius tiba-tiba muncul dari dalamnya.

Boom!

Setelah kertas hitam misterius itu muncul di telapak tangan Mu Chen, pukulan keras Xue Tu menghantam kertas hitam itu.

Dong!

Spiritual Energy ganas meledak keluar. Tubuh Mu Chen serasa disambar petir, darah segar menyemprot dari mulutnya. Lembaran kertas hitam itu kembali masuk ke dalam tubuhnya, dan tubuhnya melayang ke belakang. Pada akhirnya, ia terjatuh di kedalaman hutan.

Xue Tu terkejut saat melihat pukulannya tidak membunuh Mu Chen. Tetapi, kecepatannya tidak lamban. Ia menerjang ke arah hutan, dan menatap Mu Chen dengan dingin saat Mu Chen tengah berbaring di bawah pohon besar.

"Apa kamu akan kembali berlari?"

Xue Tu menatap kejam pada Mu Chen yang terjauh di tanah. Xue Tu tertawa.

"Tidak perlu..."

Tetapi, Mu Chen mengelap darah dari sudut bibirnya ketika ia menghadapi senyum Xue Tu yang tanpa ampun. Senyum menghina tampak pada wajah anak tampan itu.

"Sekarang ini adalah giliran mu untuk lari, sampah."

Ketika Xue Tu mendengar ini, pupil matanya mengecil. Ketika ia hendak bicara, lolongan penuh amukan terdengar dari dalam hutan. Cahaya perak menerjang cepat bagaikan petir. Spiritual Energy yang sangat ganas ini tampaknya menyebabkan angin badai di dalam hutan.

"Silver-Horned Panther Dragon?!"

Ketika Xue Tu melihat Spiritual Beast yang perkasa ini, wajahnya mendadak berubah. Ia menatap marah ke arah Mu Chen, lalu berkata: "Sungguh anak yang kejam, apakah kamu mau mati denganku? Tetapi kamu masih belum berpengalaman. Selama aku masih bisa kabur dari wilayahnya, Spiritual Beast ini tidak akan mengejarku. Tetapi, kamu-lah yang akan menjadi makanannya."

Setelah Mu Chen mendengar kata-katanya, tersenyum menghina yang ditunjukkannya semakin tampak.

"Tubuhmu dipenuhi dengan darah dari anaknya. Kamu pikir ia akan membiarkanmu kabur begitu saja?"

Ketika mendengar kalimat ini, Xue Tu dengan cepat melihat darah segar dan lengket yang menutupi tubuhnya. Wajahnya berubah dengan cepat. Ia akhirnya paham, bocah yang terlihat polos ini sebenarnya sedang membuat jebakan untuk dirinya sejak awal!

Berpura-pura melemparkan Spirit Destruction Bead, tetapi menyimpan botol berisi darah segar. Selama ini ia tengah kabur sambil merencanakan sesuatu...

Xue Tu menatap wajah menghina dari anak itu, jantungnya berdebar. Apakah ini sesuatu yang dapat dilakukan oleh anak yang ceroboh?

Mu Chen menatap Xue Tu, wajahnya berubah warna. Ia perlahan tersenyum, lalu menatap Silver-Horned Panther Dragon, yang menunjukkan wajah ingin membunuh. Ia menghembuskan nafas lega.

Bos Panther Dragon, aku mengandalkanmu lagi kali ini. Tolong tahan ini untuk ku...

Chapitre suivant