Larut malam.
Setelah napas gadis itu menjadi teratur, pria itu akhirnya membuka matanya yang jernih dan dingin bagaikan kolam yang dalam.
Di bawah cahaya bulan, dengan diam-diam dia memperhatikan wajah penuh kedamaian gadis yang tertidur itu, dan dengan lembut mencium bibirnya.
Dari kali pertama dia melihat gadis ini, dia sudah ingin menguncinya di rumah dan menahannya di ranjang, supaya dia tidak bisa pergi ke mana-mana dan tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya; hanya dia yang dapat melihatnya, dan gadis itu hanya bisa melihat dia…
Bahkan dirinya sendiri merasa tercengang melihat bagaimana dia bisa bertahan sampai sekarang.
Setelah ciuman yang ringan, pria itu membuka bibir gadis itu dan memaksakan lidah gadis itu untuk berjalin dengan lidahnya, sampai gadis tersebut mengerutkan kening dan hampir terbangun karena kekurangan udara…
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com