webnovel

Rumah Seribu Obat

Éditeur: Wave Literature

Xiao Yan berjalan keluar dari terowongan yang agak gelap. Sinar matahari menyilaukan turun dari langit. Suara yang ramai itu adalah sebuah nada iblis saat dituang ke dalam telinganya, menyebabkan Xiao Yan mengerutkan dahi.

Xiao Yan menyipitkan matanya saat ia perlahan mendongak. Ia memandang kota yang sangat besar dan lalu lintas manusia yang padat yang bergerak sepanjang jalan di depannya. Ia hanya bisa menghela nafas dan memuji. Ukuran dari Kota Kaisar Hitam tidak lebih kecil dari ibu kota Kekaisaran Jia Ma. Dari sudut pandang tertentu, ibukota Kekaisaran Jia Ma bahkan tidak bisa dibandingkan dengan itu. Lagipula, hal-hal yang ada di tempat ini adalah hal-hal yang tidak dimiliki ibu kota.

"Ke mana kita pergi selanjutnya?" Mata Dokter Peri Kecil bergeser saat ia bertanya dengan pelan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant