Ketika kaki Xiao Yan mendarat di balik pintu masuk menara, seluruh tubuhnya mendadak terpaku. Wajah lembut dan tampan miliknya, seperti arang terbakar dan gelombang kabut putih samar, yang mengeluarkan suara daging terpanggang, terdengar dari dalam tubuhnya.
Di sebelah Xiao Yan, Wu Hao, yang juga telah masuk ke dalam menara dalam waktu yang bersamaan, menunjukkan wajah memerah yang sama saat ini. Kabut putih itu mulai terpancar dari tubuhnya seperti asap bekas roda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com