Keesokan paginya, cahaya matahari menyusup dari celah - celah jendela dan secercah sinar terangnya menghias lantai ruangan. Bias mentari perlahan merambat naik, hingga akhirnya menyinari wajah anak laki - laki yang tengah duduk bersila di atas ranjang.
Merasakan hangatnya dunia luar, wajar tenang anak laki - laki tersebut bergerak lembut. Sesaat kemudian, ia membuka kedua kelopak matanya perlahan-lahan dan menunjukkan dua pupil hitam yang kelam dan tenang.
Xiao Yan merenggangkan tubuhnya sebentar, sebelum melompat turun dari ranjang dengan luwes. Ia membuka pintu kamar, dan terkejut melihat ruang tamu kamarnya yang kosong. Tampaknya, Hai Bo Dong sedang pergi karena harus melakukan sesuatu. Namun, ini kabar yang baik. Berarti, Xiao Yan bisa berkonsentrasi tanpa terganggu.
Setelah asal - asalan membersihkan diri di kamarnya, Xiao Yan membalik tanda di depan pintu, dari warna hijau menjadi warna merah. Tandanya, ia sedang tidak mau diganggu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com