webnovel

Jurang Berkabut – bagian 2

Éditeur: Wave Literature

Ada lebih dari 10 Dragonhawk, semuanya lebih besar dari pada Griffon, terbang dengan cepat mengejar Linley. Dengan cincin Coiling Dragonnya, Linley segera menambahkan mageforcenya agar bisa naik lebih cepat lagi. Di saat yang sama dia pun mulai menggumamkan mantra untuk Earthguard Magic.

"Whooshh!"

Hanya hembusan angin yang terdengar. Linley sudah jauh meninggalkan Green tattooed Python di belakangnya, namun para Dragonhawk itu terus terbang dengan kecepatan tinggi dan semakin dekat ke arah Linley. Bahkan setelah Linley berhasil keluar dari jurang, kesepuluh Dragonhawk itu terus mengejar, mengikutinya keluar.

Linley berlari dengan kecepatan maksimum, berlari menuju hutan secepat yang dia bisa. Namun, seberapapun cepat kakinya, mana mungkin bisa menandingi kecepatan sayap Dragonhawk?

"Screeechh!" Para Dragonhawk itu memekik keras.

Sayap Dragonhawk jika dibentangkan panjangnya bisa melebihi 20 meter. Dragonhawk berjumlah lebih dari sepuluh ini menutupi langit seraya terbang tepat ke arah Linley. Linley merasakan sekitarnya menjadi gelap. Saat Dragonhawk itu turun mendekati Linley, mereka semua membuka cakarnya dan menyemburkan bola-bola api kepadanya. Hal ini menyebabkan pepohonan di sekelilingnya terbakar.

Untungnya, Earthguard armor yang dibuat Linley untuk melindunginya telah menutupi seluruh tubuhnya.

"Crackle, Crakle." Api terus menyala dan membara mengenai Earthguard armor. Elemental essence bumi mengitari Linley.

Di antara seluruh Magical Beast tipe naga, Dragonhawk dan Landwyrms adalah jenis yang paling lemah. Namun tipe naga jenis terlemahpun merupakan tingkat enam. Apalagi, Landwyrm dan Dragonhawk adalah tipe Magical Beast yang berkelompok. Seorang Warrior tingkat tujuh pun pasti akan lari jika dihadapkan dengan serangan udara dari sepuluh Magical Beast tingkat enam.

Dragonhawk melesat maju, turun ke arah Linley…

"Smash!" seekor Dragonhawk menghantamkan cakarnya ke Earthguard armor Linley. Earthguard itu pun bergetar, seberkas cahaya emas berkedip di atasnya.

"Aku tidak bisa terus menahan serangan itu!"

Serangan cakar tadi membuat Linley merasa takut. Dia terus berlari lebih jauh ke dalam hutan dengan secepat yang dia bisa, menuju wilyah paling padat dan paling sult dilewati. Linley melompat, melesat, merangkak… Dia melakukan segala cara untuk melarikan diri. Namun Dragonhawk itu terus menyerang dengan ganas kepala Linley dengan cakar mereka yang tajam.

"Hisss!"

Bebe ikut memekik, lalu dia berdiri dengan kaki belakangnya. Ukuran tubuhnya tiba-tiba berubah dari 20 sentimeter menjadi setengah meter. Namun jika dibandingkan dengan Dragonhawk, dengan bentangan sayap mereka yang sepanjang 20 meter, Bebe bukanlah apa-apa.

"Swish!" Bebe melesat dari bahu Linley, menjelma menjadi bayangan hitam samar seraya melesat langsung ke arah Dragonhawk terdekat yang sedang menyerang.

Tiba-tiba terdengarlah suara tulang patah yang mengerikan, disertai pekikan perih dari si Dragonhawk. Dragonhawk itu jatuh dari langit, namun sebelum dia benar-benar jatuh, Bebe memanfaatkan tubuhnya sebagai batu loncatan untuk melesat menuju Dragonhawk terdekat berikutnya. Dengan dua gigitan ganas, Bebe pun menggigitya hingga mati.

Dragonhawk hanyalah Magical Beast tingkat enam, sedangkan Bebe pernah mampu membuat Magical Beast tingkat tujuh, Velocidragon, untuk kabur.

Dan lagi…

Ada perbedaan besar dalam hal kesulitan yang harus ditangani serta kekuatan antara tingkat enam dan tingkat tujuh. Bebe memang tidak bisa terbang, namun sekali dia bisa menjangkau Dragonhawk tersebut, maka Dragonhawk itu pasti mati. Dalam sekejap saja, tiga dari sepuluh lebih Dragonhawk sudah mati.

Dragonhawk yang masih tersisa terbang semakin tinggi, ketakutan. Melihat mereka terbang menjauh, Bebe tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena dia sendiri tidak bisa terbang.

Dragonhawk itu terbang di atas Linley selama beberapa saat sebelum akhirnya memekik nyaring dan terbang kembali ke dalam jurang.

"Jurang yang sungguh menakutkan." Barulah Linley mendesah.

Sambil mengumpulkan magicite core dari ketiga dragonhawk yang mati. Linley merenungkan pertanyaan tentang jurang berkabut barusan.

"Kakek Doehring." Linley tiba-tiba memanggil, dan Doehring Cowart terbang keluar dari cincin Coiling Dragon. Doehring Cowart masih memakai jubahnya yang biasa, berwarna putih bulan. Dia tersenyum dan berkata kepada Linley. "Linley, apa ada yang kau butuhkan?"

Linley belum cukup tenang.

"Kakek Doehring, baru saja aku masuk ke jurang berkabut. Aku tidak menyangka tempat itu dipenuhi Magical Beast. Ada Green Tattooed Python di sana, dan hewan melata raksasa lainnya. Aku tidak melihat mereka dengan jelas namun ukuran mereka pastilah tidak lebih kecil dari Velocidragon. Di sana juga ada Dragonhawk… dan aku tahu bahwa itu semua hanya sebagian kecil dari yang ada di dalam jurang itu. Aku tidak bisa membayangkan seberapa banyak sisanya di dalam jurang berkabut."

Saat mengingatnya, Linley merasakan ketakutannya lagi. Dia telah masuk ke dalam tempat berkumpul para Magical Beast di jurang itu.

"Oh?"

Doehring Cowart tampak agak terkejut. "Di dalam Jurang berkabut ini ada banyak sekali Magical Beast? Menarik. Umumya, Magical Beast hanya berkumpul dengan kawanan yang sejenis. Namun Magical Beast yang kau sebutkan tadi bermacam-macam. Mereka berkumpul bersama di dalam Jurang berkabut ini? Menarik, menarik sekali. Jika saja aku masih hidup, aku pasti akan masuk dan melihat sendiri."

Linley menggeleng pelan dan tertawa. "Di dalam jurang itu bahkan ada Blueheart Grass. Masih ada satu petak yang tidak sempat kuambil. Aku hanya berhasil mendapatkan satu petak."

"Blueheart Grass?" Mata Doehring Cowart berbinar. "Tempat manapun yang ada Blueheart Grassnya bukanlah tempat biasa. Pastilah ada sesuatu yang berharga di dalam Jurang berkabut itu, atau mungkin Magical Beast yang luar biasa kuat, seperti Magical Beast tingkat sembilan, atau bahkan Magical Beast Saint-level. Namun…"

"Namun Dragonhawk, Green Tattooed Python, dan hewan melata raksasa yang kau sebutkan tadi semuanya bisa hidup bersama? Aneh, aneh sekali." Doehring Cowart pun tidak mengerti. Jurang berkabut ini sepertinya penuh dengan kontradiksi.

Linley tertawa. "Kakek Doehring, jangan terlalu memikirkannya. Jika aku menjadi Mage tingkat tujuh nanti, aku akan berusaha menggunakan 'Soaring Technique'. Jika saat itu tiba, kita akan memeriksanya lagi.

Jika sudah menjadi Mage tingkat tujuh, Earthguardnya sudah akan mencapai level mampu memunculkan jadestone armor. Kecepatan tambahan yang dihasilkan dari Supersonic Magic juga pasti sudah meningkat jauh. Saat itu, Linley akan sangat yakin akan kemampuannya untuk menghadapi Dragonhawk. Dan dengan kemampuan untuk menggunakan Soaring Technique untuk terbang, Linley akan bisa masuk dan keluar jurang dengan lebih mudah.

"Mage tingkat tujuh? Saat ini kau baru Mage tingkat lima. Jalanmu masih panjang." Kata Doehring Cowart, memadamkan semangat Linley.

Dalam hati, Linley pun menyadari hal ini.

Menjadi Mage tingkat enam mungkin tidak terlalu sulit, namun ada perbedaan jauh antara tingkat enam dan tingkat tujuh.

"Setiap jalan harus dilalui setapak demi setapak." Linley tersenyum. "Sudah dua bulan sejak aku masuk ke Mountain Range of Magical Beasts. Sudah waktunya aku kembali. Untuk kembali pun butuh waktu beberapa hari. Selama itu aku akan terus berlatih."

Dengan Bebe di bahunya, Linley memulai perjalanan pulangnya kembali ke rumah.

Chapitre suivant