webnovel

(B)lack is (B)eauty

Auteur: Amyri_Ross
Teen
Actuel · 1.1K Affichage
  • 1 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN

What is (B)lack is (B)eauty

Lisez le roman (B)lack is (B)eauty écrit par l'auteur Amyri_Ross publié sur WebNovel. ...

Synopsis

Vous aimerez aussi

Terjerat mimpi indah

Hijau dan rimbun pepohonan, berlatarkan Savana yang menghampar luas membentang. Beberapa burung berkicau riang berterbangan menembus jajaran awan. Kilau sorot mentari menghangatkan suasana pagi hari. Embun yang perlahan mulai menguap pergi terbawa semilir angin yang menambah citra elok suasana pagi. Seorang gadis berambut panjang dan ikal, matanya bulat dengan alis yang rapi serta senyum manis di kedua pipinya. Matanya berwarna coklat dengan hidung yang minimalis tetapi tetap terlihat manis. Naura nama gadis itu, dia bukan dalam usia belia. Tetapi kebanyakan orang tidak akan percaya jika dia mengatakan usianya yang sebenarnya. Terdengar suara mendesis ular yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Naura tersadar dan kemudian beranjak pergi dan berlari secepat kilat. Namun, tetap saja ular itu terus membuntuti kemanapun Naura pergi. Sungguh menyeramkan, dan seketika suasana juga berubah menjadi mencekam. Langit berubah gelap dengan beberapa kilatan petir yang menyambar. Naura terengah-engah dan seperti kehilangan kesadaran. Semua terjadi begitu cepat dan berpindah tempat. Naura kini sudah berada dalam suasana yang berbeda lagi. Naura berada di dalam satu ruangan dengan jendela besar, Naura mampu melihat semuanya tetapi tidak ada satu manusia pun yang mampu mendengar teriakannya. Naura menangis di dalam kesendiriannya saat ini, Naura duduk sambil melipat kedua lututnya lalu merengkuhnya erat. Air matanya jatuh berderai bersama dengan isakan tangis yang kian dalam. Naura tersentak saat ada sentuhan lembut dan hangat di pundaknya, dari seseorang yang tidak nampak wajahnya. " Bangun!! Jangan jadi pemalas Maemunah. Semagatlah kalau pagi hari, janganlah kau kalah sama jambret. Jambret aja cari rejeki haram semangat dia." Omel Namima kakak Naura sambil membuka tirai. " Ih, Kakak loh! Masih ngantuk aku ini." Jawab Naura dengan malasnya. Namima pergi begitu saja setelah membuka semua tirai. Jelas saja panas terasa menusuk sebab waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi hari. Naura meloncat dari tempat tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. "Aduh, Telat ini. Bagaimana ini? Pasti habis aku di marahi olehnya nanti." Keluh Naura sambil menggosok giginya dengan tergesa-gesa. **** " Naura! Nau, sudah siap belum?" Seru Nico dari ruang tamu. Nico sedari tadi rupanya sudah menunggu Naura untuk melakukan pemotretan. Tetapi Naura malah masih asik melanjutkan mimpinya.

Nur_Mei · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
1 Chs

Samuel Ray

Samuel Ray walked out of his house waving to his neighbours. Getting into his car he stretched his six foot frame out behind the wheel. Moving away from his house and neighbourhood, little did he know it would be the last time he saw either of them. High in orbit above the earth, an unearthly craft was hiding among the satellites. It’s sleek black skin absorbs all light and energy that comes near it. A tall, blonde, human looking male nodded at the read out. “I think we’ve finally located the one on this planet that was giving off those energy readings.” “It’s about time!” A smaller in height and frame female replied. “I want all bio-scanners on this one this time. No mistakes like last time.” The female hissed. “I’ll remove more than an ear this time!” The male, a hand to the stub like projection from the side of his head, nodded. “All scans now active, directed at the subject.” The male said as clearly as he could. The female stood, walking up behind the male. “Hmmm, this one has more markers than any we’ve seen before. I’m so glad I suggested we come to this primitive place.” The male hid his face as he rolled his eyes. Her idea? Slightly shaking his head he wondered how she’d go on without him. Most of her ideas were actually his. A slashing to his back let him know he’d not heard the last thing she’d said. “You worthless piece of scum! I told you to get him!” The female growled. “I will mistress as soon as he stops moving! We don’t want a repeat of last time like on penal-one.” The male said as he wrenched at the pain across his back.

Fredrick_Udele · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
1 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques

SOUTIEN

empty img

À venir

En savoir plus sur ce livre

Rapport