Maaf saja jika aku tak dapat menyebutkan nama kami satu per satu dalam kisah nyata yang terjadi pada tahun 2009 ini. Tentu saja demi keselamatan kami sendiri, saksi hidup dalam perjalanan mistis kali ini. Kuntilanak merah itu sungguh nyata, melayang melingkar di koordinat derajat desimal itu!
Astrea Bulan mendatangi sebuah kampung yang lokasinya terpencil di tengah hutan. Kampung itu bernama Talu-talu. Tujuannya ke sana hanyalah untuk menguji nyali. Konon, di sana ada Kuntilanak Merah yang terkenal kejam dan suka membunuh siapa saja yang mengusik ketenangannya. Namanya Rarashati.
Kabarnya lagi, Kuntilanak itu sudah mati sekitar lima puluh tahun yang lalu. Kisahnya yang tragis membuat Astrea Bulan semakin penasaran.
Namun, tentu saja tidak mudah untuk menemui Kuntilanak Merah tersebut. Banyak hal-hal yang tidak diduga yang dia alami. Salah satunya, Astrea Bulan terpesat ke alam gaib dan waktu mundur lima puluh tahun dari sekarang.
Apakah Astrea Bulan sanggup keluar dari dimensi lain dan kembali lagi ke zaman kini?
Ikuti kisahnya dan waspadalah.
Dewi Kunti yang ingin selalu diperhatikan suaminya berakhir tragis ditangan Gendis yang ingin memiliki sepenuhnya suami Dewi Kunti. Gendis pun dihantui penyesalan perbuatan di masa lalu!
Dewi Kunti (23) yang sering dipanggil Nyi Kunti, memelas kesakitan dan memegangi perutnya. Mungkin sekitar beberapa jam lagi akan melahirkan. Para emban (pelayan) panik dan segera memanggil tabib. Tabib bernama Cemani (42) itu gusar dan melihat tanda-tanda yang tidak beres dari Nyi Kunti (23). Ternyata benar, Nyi Kunti meninggal bersama bayinya ketika akan menjelang persalinan. Bayi di dalam perut Dewi Kunti pun meninggal.
Semua orang panik, ketakutan karena tidak tahu bagaimana cara untuk mengabarkan kepada Raden Adipati Surawaseso (37). Yaitu seorang pemimpin dan pemangku wilayah dan adat di daerahnya. Saat itu Raden Adipati Surawaseso (37) sedang bermalam di rumah istri yang baru dinikahinya dua hari yang lalu. Raden Adipati Surawiseso sedari awal tak begitu mengurusi Nyi Kunti. Dirinya seperti mendapatkan mainan baru setelah terpesona dengan kecantikan Gendis (20), istri keduanya.
Nasib Nyi Kunti seperti di cerita Pewayangan, begitu tragis menjalani kehidupannya. Pesona dari Gendis sebenarnya berawal dari ambisi ingin merebut Raden Adipati Surawaseso dan menyingkirkan Nyi Kunti. Raden Adipati Surawaseso baru datang ke pesanggrahannya, ia terkejut setelah melihat istrinya meninggal. Raden Adipati Surawaseso menyesal setengah mati. Namun penyesalan itu akan menghilang ketika Raden Adipati Surawaseso menyambangi pesanggrahan Gendis. Bahkan bisa lupa diri setelah bertemu dengan Gendis. Awalnya Gendis hanyalah seorang gadis yang ditemukan di hutan. Ia memiliki kekuatan sihir dan mampu membuat Raden Adipati Surawaseso bertekuk lutut. Begitu pula ia mampu meracuni Nyi Kunti ketika hamil anak pertama melalui seorang emban.