Candramaya
Takdir itu lucu. Mempertemukan dengan cara yang tak biasa. Disatukan secara paksa. Kemudian dipisahkan dengan cara menancapkan banyak luka.
Candramaya menatap dengan air mata yang terus berjatuhan, pada rumah yang hancur bekas kebakaran bertahun-tahun lalu. Rumah yang dulu pernah menjadi tempat ternyaman dan penuh kebahagiaan. Rumah yang meninggalkan banyak kenangan bersama orang-orang yang ia sayang. Rumah yang tak akan bisa tergantikan dengan tempat singgah lain. Rumah yang ingin selalu ia jadikan tujuannya pulang.
Candramaya menyentuh kalung bulan purnama yang dikenakannya. Tersenyum dan bergumam, "Aku merindukanmu, Paman."
Popy_Novita · Adolescente
Sin suficientes valoraciones