Selesai berdebat, keduanya dimintai oleh Santoso untuk mengetik berkas yang begitu tebal. "Kalau macam ini kan kalian gak ribut lagi. Ayah mau turun ke bawah sebentar, kalian mengetiklah berkas itu dengan baik. Awas jika berdebat lagi."
"Baik ayah." Melihat Santoso sudah keluar, mereka kembali beraksi. Bukan berdebat lagi melainkan bergulat. "Aku yang harus selesai dulu, bukan kamu!" ujar Carissa menahan tangan Dirga ke belakang.
"Ee ah! Bukan, harusnya aku yang selesai dulu! Bukan kamu! Nilai kamu tidak boleh besar daripada aku!" jawab Dirga berhasil mengunci pergerakkan Carissa. "Apa maksudmu Dirga! Aku lah yang harus menjadi nomor satu. Karena aku wanita, kamu sebagai pria berhak mengalah!"
"Apa maksudmu begitu, itu tidak benar. Kamu harus mengalah kepadaku, karena nantinya kamu yang akan berada dibawahku ketika di ranjang!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com