"Eum ...."
"Sudah mendingan?" tanya Martin dengan wajah tersenyum. Aku mengangguk pelan, "Kenapa kamu ada disini? Apa kamu tidak mengerjakan tugasmu?" tanyaku setengah sadar.
"Tidak, nanti saja ... Aku kesini karena ingin melihatmu tersadar, itu saja," jawab Martin. Aku alihkan pandanganku menatap keluar jendela dan menghela nafasnya perlahan. "Sebentar ya, aku akan ambilkan makanan, kamu harus makan," kata Martin bangkit dari kursi.
Terlintas beberapa kata-kata yang aku lontarkan sewaktu siang tadi, saat di ruang makan. Apa mereka berdua tidak marah ya karena aku sudah marah seperti tadi. Aku juga tidak menyangka bahwa aku akan tidak sadarkan diri dua kali untuk hari ini. Mengapa hidupku begitu menyedihkan, terlalu emosi, panik, takut, selalu saja pingsan dan menangis. Apa aku ini cewek dengan hati lemah gemulai?
Ting ting ting ting ting ....
"Iya halo Bibi Rani."
"Carissa, bagaimana keadaanmu? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Rani.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com