Karena kejadian kemarin, Carissa jadi takut untuk keluar dari kamarnya. Dia melihat Dirga pun seakan melihat monster. Ia selalu menutupi tubuhnya dengan selimut dan mengintip dari dalam. Dirga sudah berusaha memberitahu untuk tidak perlu takut. Tapi bagi Carissa, semua sama saja. Bibi Siti kemudian meminta Dirga untuk keluar sebentar, agar Carissa bisa makan dengan tenang. "Non Carissa ... Bagaimana tidurnya semalam, nyenyak gak?" tanya bibi Siti.
"Tidak bibi, Carissa tidak tidur dengan nyenyak. Carissa takut sekali jika ketemu Martin dan Dirga, mereka berdua sama-sama mengerikan!" jawabnya terbata-bata. Bibi Siti menghela nafas dan menyuapinya makan. "Carissa jangan takut ya, ada bibi disini. Itu bekas merah-merahnya sudah hilang."
Matanya membulat sempurna. Bibi Siti yang paham, langsung memberikan cermin padanya. Carissa melihat dirinya di cermin dan benar, belas merah-merah itu sudah hilang. "Syukurlah ... Soalnya Carissa takut jika bekas merah ini menandakan hal buruk."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com