Pagi pun tiba, "Selamat pagi dunia!" sambut Carissa senang. Dengan semangat mengebu-ngebu ia membuka gorden dan jendela kamarnya. "Ah sejuk sekali, apakah ini dinamakan dengan hidup sesungguhnya di tempat enak?" tanyaku.
Aku berjalan keluar dari kamar untuk sarapan pagi bersama keluarga baruku, rasa-rasanya aku termasuk orang yang mudah adaptasi ya? Padahal baru beberapa hari aku tinggal disini. "Selamat pagi, Ayah, Martin," sapaku ramah.
"Pagi juga Carissa," ujar Santoso dan Martin serentak. Aku pun mengambil sendok dan memakan sarapan yang sudah tersaji di depan mata. "Dimana Dirga?" tanya Santoso tiba-tiba. "Tidak tahu Ayah, mungkin dia belum bangun," jawabku asal menebak.
"Mungkin saja, padahal dia anak yang cukup disiplin lho, selalu bangun pagi setiap hari. Nanti kamu selesai makan, tolong bawakan sarapan untuk Dirga ya, Carissa," ujar Santoso.
"Baiklah Ayah." Tanpa berlama-lama aku pun selesai sarapan, sesuai permintaan dari Ayah. Aku mengambilkan sarapan untuk Dirga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com