webnovel

Which One Should I Choose

Hanya gara-gara mimpi digigit ular, aku sekarang dijodohkan dengan seseorang. Perjodohan itu merupakan perjanjian atau surat wasiat antara mendiang Ayahku dan sahabatnya. Jika aku menolak perjodohan itu, maka aku harus membayar uang dalam jumlah banyak. Dari mana coba aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Dan atas dasar apa pula Ayahku menjodohkan aku dengan anak sahabatnya itu? Aku juga sudah menaruh perasaan kepada teman dekatku, kenapa harus pakai acara perjodohan lagi! Benar-benar frustasi aku sekarang, entah apa yang akan terjadi ke depannya. Yang mana harus aku pilih sekarang? Menolak perjodohan, menerimanya dengan pasrah, menyatakan perasaan kepada teman dekatku itu? Atau terjerat ke dalam perasaan cinta antara teman dekat dengan orang yang dijodohkan denganku? Tetap ikuti terus ceritanya!

LaveniaLie · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
316 Chs

Aku Tidak Sakit

Pagi pun tiba, "Selamat pagi dunia!" sambut Carissa senang. Dengan semangat mengebu-ngebu ia membuka gorden dan jendela kamarnya. "Ah sejuk sekali, apakah ini dinamakan dengan hidup sesungguhnya di tempat enak?" tanyaku.

Aku berjalan keluar dari kamar untuk sarapan pagi bersama keluarga baruku, rasa-rasanya aku termasuk orang yang mudah adaptasi ya? Padahal baru beberapa hari aku tinggal disini. "Selamat pagi, Ayah, Martin," sapaku ramah.

"Pagi juga Carissa," ujar Santoso dan Martin serentak. Aku pun mengambil sendok dan memakan sarapan yang sudah tersaji di depan mata. "Dimana Dirga?" tanya Santoso tiba-tiba. "Tidak tahu Ayah, mungkin dia belum bangun," jawabku asal menebak.

"Mungkin saja, padahal dia anak yang cukup disiplin lho, selalu bangun pagi setiap hari. Nanti kamu selesai makan, tolong bawakan sarapan untuk Dirga ya, Carissa," ujar Santoso.

"Baiklah Ayah." Tanpa berlama-lama aku pun selesai sarapan, sesuai permintaan dari Ayah. Aku mengambilkan sarapan untuk Dirga. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com