"Aaa hantu!" kataku setengah berteriak. Ia memelukku erat. Terdengar isak kan tangis darinya, apakah seseorang berhati es bisa menangis?
"Hiks ... Aku lelah memikirkannya sendirian. Aku akui diriku lemah, sangat lemah ...."
Hatiku dengan mudahnya iba, perlahan kakiku berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan posisi Dirga memelukku erat. Aku kunci pintunya, mungkin saja ia menginginkan privasi bukan?
"Katakan? Kamu kenapa hah? Apa terjadi sesuatu? Mengapa kamu tidak cerita?" tanyaku dengan berbagai pertanyaan sembari meletakkan handphone ku diatas meja samping tempat tidur.
"Aku ... Aku bertengkar dengan Lela, aku tidak ingin menyalahkan siapapun untuk hal ini. Aku lelah memikirkan cara untuk membujuknya kembali ... Aku tersesat dalam pikiranku sendiri."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com