"Jadi, kamu memaafkanku, Tita?" tanya Yoga pada akhirnya. Meta langsung mendorong tubuh Yoga, kemudian dia menangis.
"Tau nggak sih, Ga, kamu adalah cowok yang bener-bener ngeselin! Kenapa bisa, kamu udah nyakitin aku tapi aku nggak bisa benci ama kamu! Gimana aku nggak maafin kamu, kalau logikaku nyuruh ngebenci kamu, tapi hatiku selalu membutuhkan kamu!" marah Meta. Dia lansung memeluk tubuh Yoga dengan erat, sampai Yoga akhirnya tersenyum mendengar pengakuan dari istrinya.
"Jangan ngelakuin hal kayak gitu lagi!" marahnya memperingati.
Yoga pun mengangguk kemudian mengelus punggung istrinya dengan lembut. "Aku janji, aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Kali ini aku tidak akan pernah ingkar. Kejadian ini sudah membuatku banyak belajar, Tita. Dan terimakasih, karena telah memaafkanku."
Meta langsung mengangguk, kemudian dia melepaskan pelukannya. Sekarang ini yang terpenting adalah luka Yoga, bukan apa pun lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com